Advertisement
Disdukcapil Bantul Klaim Program Jebol Efektif Tingkatkan Capaian Aktivasi IKD
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bantul mengkalim program jemput bola (jebol) di kalurahan efektif untuk mempercepat capaian aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Pasalnya, selama pelaksanaan jebol dari 1 Mei sampai pada 25 Mei 2024 telah ada tambahan 10.000 orang yang melakukan aktivasi IKD. Padahal sebelumya, Disdukcapi Bantul mencatat pada April, capaian aktivasi IKD baru 4,1 persen atau 34.000 orang.
Advertisement
"Dan, program ini akan terus berjalan sampai Juni mendatang. Program ini cukup efektif, karena saat Saya masuk [April], aktivasi IKD baru di angka 4,1 persen, saat ini sudah naik menjadi 5,2 persen," kata Kepala Disdukcapil Bantul Kwintarto Heru Prabowo, Sabtu (25/5/2024).
BACA JUGA: Dorong Kreasi Menu Baru Khas Kulonprogo, Dispar Gelar Menoreh Food Festival
Artinya, lanjut dia, ada peningkatan capaian aktivasi IKD sebanyak 11.000 orang. Adapun target aktivasi baru untuk IKD pada akhir 2024 adalah sebanyak 100.000 orang atau berkisar 12 persen.
Lebih lanjut Kwintarto mengungkapkan, program jebol aktivasi IKD sengaja menyasar ke penduduk di berbagai kalurahan yang mengalami keterbatasan akses ke layanan publik. Tak hanya itu, kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, dan warga yang tidak memiliki sarana transportasi juga menjadi sasaran dari program jebol.
Kwintarto mengungkapkan, rendahnya aktivasi IKD saat ini dikarenakan tidak semua masyakat Bantul memiliki ponsel pintar untuk mengaksesnya secara mandiri. Selain, belum seluruh masyakat di Kabupaten Bantul sadar terkait pentingnya IKD.
"Kami berharap langkah ini bisa meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya memiliki identitas yang valid dan terintegrasi secara digital," jelas Kwintarto.
BACA JUGA: SPBE Nakal Kurangi Tarakan Isi Tabung Gas 3Kg, Zulhas: Saya Cabut Izin Operasionalnya
Mengenai kalurahan yang telah dilakukan jemput bola untuk aktivasi IKD, Kwintarto mengungkapkan di antaranya Baturetno, Imogiri, Patalan, Srimulyo, Srimartani, Sitimulyo, Timbulharjo, Donotirto, Gilangharjo, Wijirejo Wonokromo, Wukirsari, Guwosari, Bangunjiwo, Sendangsari, Triharjo, Selopamioro, Sriharjo, Argosari, Argomulyo, Argodadi, Argorejo, Trimulyo, Segoroyoso, Jatimulyo, Munthuk, Temuwuh, Dlingo, Palbapang, Bantul, Trirenggo, Ringinharjo, Sumberagung dan Canden.
"Kalurahan lainnya juga jadi sasaran kami. Dan, ini program terus berjalan," lanjut Kwintarto.
Menurut Kwintarto, ada banyak keuntungan yang diperoleh oleh masyarakat ketika sudah melakukan aktivasi IKD. Selain pengganti e-KTP, warga bisa menunjukkan aplikasi IKD saat tidak membawa e-KTP. Sebab, kata dia, nantinya dengan riwayat data, semua proses administrasi kependudukan tercatat dan memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan publik.
"Karena IKD juga sah untuk dokumen mengurus hal-hal yang membutuhkan e-KTP. Apalagi ke depan banyak pelayanan publik yang mengarah digitalisasi. Harapannya kan itu akan mempercepat proses pelayanan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG: Waspadai Curah Hujan Esktrem di Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 96 Perusahaan Promosikan Potensi Industri Perfilman di JAFF Market 2024
- Ratusan Unit Rusunawa di DIY Belum Terisi, Ini Daftarnya
- 19.000 Undangan Tak Sampai ke Tangan Pemilih, Bawaslu Minta KPU Bantul Lakukan Evaluasi
- Cara Hidup Hemat dengan UMR Jogja
- Pemkot Pastikan Refocusing Anggaran MBG Tak Ganggu Program Penting Lainnya di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement