Advertisement

Wanita Meninggal Usai Suntik Filler Payudara di Sleman, Salon Patok Biaya Rp2,5 Juta Per 100 CC Silikon

Catur Dwi Janati
Rabu, 29 Mei 2024 - 14:37 WIB
Sunartono
Wanita Meninggal Usai Suntik Filler Payudara di Sleman, Salon Patok Biaya Rp2,5 Juta Per 100 CC Silikon Ilustrasi payudara. - shutterstock/Suara.com

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Penyelidikan kasus suntik filler payudara yang menewaskan seorang wanita di salon kecantikan di Tambakbayan, Sleman terus menguak sejumlah informasi baru. Bahan yang disuntikkan terduga pelaku kepada korban dalam praktik ilegal ini merupakan cairan silikon. 

Kasus dugaan praktik ilegal suntik filler payudara di sebuah salon kecantikan di Tambakbayan, Depok, Sleman berujung maut menimpa perempuan berinisial PK, 27,. Korban yang sebelumnya menjalani perawatan di salon tersebut, meninggal dunia tak lama setelah menjalani suntik filler payudara. Polisi pun lantas menahan SMT, 40, selaku pemilik salon dan EK, 36, yang merupakan karyawan salon.

Advertisement

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian mengungkapkan bahan yang disuntikkan pelaku kepada korban adalah cairan silikon. Cairan itu dimasukkan dengan cara disuntikkan ke payudara korban, bukan dengan cara operasi medis. 

BACA JUGA : Perempuan asal Jogja Meninggal Dunia Setelah Suntik Filler Payudara, Begini Kronologinya

"Silikon [cairannya], filler itu cara dan proses pemasukannya. Kalau operasi itu kan dia dibuka dan dimasukin, kalau ini disuntik," kata Adrian Rabu (29/5/2024).

Korban sehari sebelumnya sempat datang ke salon tersebut. Menurut keterangan yang dihimpun Adrian, pelaku mengaku belum pernah melakukan suntik filler pada bagian payudara. Hanya saja bila penyuntikan dibagian dagu dan hidung, pelaku mengaku pernah melakukannya. 

"Belum pernah [menyuntik cairan silikon ke payudara], yang dia pernah itu cuma hidung, dagu. Mungkin mereka setelah itu diskusi mungkin bisa akhirnya menyanggupi lah si pemilik dan karyawannya itu. Besoknya baru korban datang lagi di tanggal 25 itu, datang lagi baru proses penyuntikan tersebut," ungkapnya. 

Dalam praktiknya ini, pelaku mematok tarif Rp2,5 juta untuk tiap 100 cc silikon yang disuntikkan. Sementara dalam konsultasi antara korban dan pelaku, korban dinilai membutuhkan penyuntikan sebanyak 500 cc cairan silikon. Sehingga dari segi hitungan setidaknya pelaku meraup uang senilai Rp12,5 juta dari praktik ini. "Untuk biaya si pemilik salon menarif dengan harga Rp2,5 juta per 100 cc," katanya. 

Sehari sebelumnya mereka sudah janjian di tanggal 24 Mei. Melakukan pengecekan bahwa hanya dibutuhkan sekitar 500 cc. "Jadi waktu pelaksanaan di tanggal 25 Mei baru berjalan 200 cc si korban sudah kejang-kejang," imbuh Adrian. 

Proses penyuntikan lantas dilakukan pada Sabtu (25/5/2024). Adrian mengungkapkan bila mulanya korban disuntikkan 100 cc cairan silikon. Pada penyuntikan pertama ini, keadaan korban disebut masih normal. Namun saat penyuntikan kedua, tubuh korban mulai menunjukkan tanda kejang-kejang hingga akhirnya meninggal dunia di lokasi praktik. 

"Pas sudah dilakukan penyuntikan yang 100 cc pertama itu posisi korban masih normal. Pas sudah disuntik 100 cc yang kedua baru kejang-kejang," ungkapnya  

Salon kecantikan yang dimiliki SMT disebut Adrian telah beroperasi selama dua tahun. Padahal pelaku sendiri tidak memiliki latar belakang medis apa pun. 

"Kami juga sudah menyita spanduknya, kemarin spanduk itu enggak ada di situ maksudnya kayak suntik payudara itu enggak ada. Tapi sepertinya ini dari omongan, mulut ke mulut, maksudnya orang tahu itu dari mulut ke mulut," katanya. 

Selain menahan dua terduga pelaku polisi juga menyita banyak barang bukti, mulai dari alat suntik dan sejumlah peralatan lainnya. Meski otopsi awal telah dilakukan, pengecekan lebih mendetail masih dilaksanakan untuk mengetahui kandungan yang ada di dalam tubuh korban dengan kandungan yang ada di alat suntik. 

"Barang bukti anyak [barang bukti], termasuk si korban juga sudah diotopsi. Ada beberapa organ juga kita bawa ke Laboratorium Semarang dan alat suntik kita bawa ke Lab," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gempur Rokok Ilegal

Berita Pilihan

Advertisement

alt

ASN Diingatkan Tetap Netral dalam Pilkada, Bawaslu: Jangan Mengulangi Kesalahan

News
| Jum'at, 28 Juni 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik

Wisata
| Minggu, 23 Juni 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement