Belum Semua Koperasi Tambang Emas Kulonprogo Dalam Kategori Sehat, Dinkop UKM Terus Dampingi
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Sebanyak tujuh koperasi pertambangan emas di Kapanewon, Kokap sudah berbadan hukum. Sayangnya, belum semua koperasi yang bergerak di sektor produksi itu dalam kategori sehat.
Kategori sehat dalam koperasi ditentukan dari rapat anggota tahunan (RAT), dimana dari tujuh koperasi itu baru satu yang rutin menyelenggarakannya. RAT jadi patokan kesehatan sebuah koperasi karena didalamnya akan menghasilkan laporan tahunan kegiatan usaha dan keuangannya, dari sana dapat dinilai sejauh mana kondisi koperasi tersebut.
Advertisement
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kulonprogo rutin melakukan pendampingan ke tujuh koperasi tambang emas di Kokap tersebut. "Setiap kali mengadakan RAT, koperasi wajib mengundang kami untuk memantaunya, tapi ada juga yang tak mengundang dengan catatan mengirimkan dokumen laporan tahunan di RAT tersebut, sementara ini pantuan kami baru satu koperasi tambang emas yang mengundang kami dalam RAT-nya," jelas Kepala Dinkop UKM Kulonprogo, Iffah Mufidat pada Senin (24/6/2024).
Iffah menjelaskan kendala koperasi tambang emas di Kulonprogo adalah Izin Pertambangan Rakyat (IRT) yang sebagian belum memilikinya. "Karena kewenangan kami terbatas, kami hanya bisa membantu koordinasi saja terkait IRT ini," paparnya.
Kendala IRT itu membuat koperasi tambang emas, menurut Iffah, tidak bisa maksimal dalam melakukan usaha pokoknya yaitu produksi mineral emas. "Secara badan hukum bentuknya koperasi produksi, mestinya memang melakukan produksi emas, tapi terkendala izin. Meskipun begitu ada juga yang punya usaha sampingan seperti simpan pinjam," terangnya.
Pembimbingan Dinkop UKM Kulonprogo terhadap koperasi tambang emas di wilayahnya itu, lanjut Iffah, mendorong diversitasi bentuk usaha supaya dapat menggenjot nilai tambah. "Semakin usahanya beragama, seperti melakukan produksi dengan yang semakin matang tidak hanya produksi mentah maka tambah baik karena makin mensejahterakan anggotanya," ungkapnya.
BACA JUGA: Grand Dafam Signature Kulonprogo Bertransformasi Menjadi Morazen Yogyakarta
Diversitasi bentuk usaha dari koperasi sektor produksi, sambung Iffah, jadi tantangan umum bentuk usaha yang berasaskan gotong royong tersebut. "Soal makin menguatkan turunan usaha produksi dari koperasi ini memang jadi tatangan semua koperasi, makanya kami selalu memberikan pembinaan," tuturnya.
Sementara itu Lurah Kalirejo, Kokap, Lana yang di wilayahnya memiliki beberapa koperasi tambang emas menyebut turut memberikan fasilitas agar terus berkembang. "Kami selalu koordinasi dengan koperasi tambang emas ini karena signifikan juga di wilayah kami dimana banyak warga tergabung di sana," ujarnya.
Lana menerangkan fasilitasi tersebut mengikuti kebutuhan koperasi tersebut. "Seperti mereka minta kebutuhan apa yang bisa bersama-sama dipenuhi maka akan kami usahakan, karena makin maju koperasi ini makin sejahtera warga kami," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Advertisement