Advertisement
Sultan Melantik Direksi Baru PT. Taru Martani, Minta Perusahaan Lebih Transparan dan Akuntabel
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik jajaran direksi baru PT. Taru Martani pada Selasa (9/7/2024). Pelantikan ini dilakukan setelah Direktur Utama sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
Direksi yang dilantik tersebut yakni Widayat Joko Priyanto sebagai Direktur Utama; Anis Richana sebagai Direktur Keuangan dan Umum serta Mokhamad Jamaludin sebagai Komisaris Utama.
Advertisement
Sultan mengatakan, proses seleksi direksi PT. Taru Martani sudah melalui fit and proper test, melalui pencermatan dari aspek-aspek profesionalisme dan kompetensi, serta penjabaran visi-misi ke dalam strategic planning dan langkah-langkah operasional.
Menurut Sultan, investasi terbaik di PT. Taru Martani yang bisa dilakukan sekarang adalah pada implementasi prinsip-prinsip tata kelola berbasis good corporate governance. Good corporate governance bukanlah sekadar jargon, tetapi perlu diimplementasikan sebagai tindakan terstruktur, sistematis, dan nyata.
"Apakah PT Taru Martani siap untuk transparan dan akuntabel? Saya yakin, dengan kepemimpinan manajerial yang baru seluruh jajaran PT Taru Martani semua akan menjawab "Ya" dengan penuh keyakinan," ujarnya.
Sultan berpesan kepada komisaris utama dan jajaran direksi untuk segera bergerak me-review dan menyempurnakan rencana strategis dalam rangka menciptakan keunggulan kompetitif.
"Upaya ini setidaknya dapat dicapai dengan penguatan human capital, meningkatkan tata kelola sumber daya dan infrastrukur, serta pemajuan riset dan pengembangan usaha," pungkas dia.
BACA JUGA: Kasus Tipikor Menjerat Dirut PT Taru Martani, Begini Respons Pemda DIY
Sementara Widayat Joko Priyanto seusai dilantik menyatakan, pihaknya akan segera menyusun rencana jangka panjang perusahaan yang meliputi rencana bisnis 5 tahun ke depan yang juga akan diturunkan ke dalam rencana jangka pendek setiap tahun. Itu meliputi pula pencapaian dari aspek bisnis, operasional maupun perbaikan untuk tata kelola perusahaan.
"Secara bisnis, nanti untuk produk cerutu harus tetap eksis dan pemasaran harus dilakukan.
Sesuai arahan pemegang saham, kami akan mencoba membangun khususnya komiditi pertanian termasuk peternakan," katanya.
Menurut Widayat, pihaknya tidak ingin melihat kasus yang terjadi beberapa waktu lalu. Ihwal itu dianggapnya sebagai masa lalu yang harus dijadikan pembelajaran bagi jajaran direksi. "Masa depan adalah tantangan bersama. Ke depan kami akan maju dengan tata kelola sama-sama memperbaiki supaya perusahaan ini menjadi lebih maju dengan pondasi yang kuat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Gempa Megatrust Tidak Berdampak ke Bantul
- Keluyuran Bawa Pistol Mainan, Tiga Remaja Asal Sleman Ditangkap di Bantul
- Polres Bantul Ajak Warga Berantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
- Sleman Belum Punya Warisan Budaya di Bidang Kuliner
- Buka Acara Puncak Lomba Batik Sawit Nasional 2024, PJ Wali Kota Yogyakarta: Batik Sawit Luar Biasa dan Siap Mendunia
Advertisement
Advertisement