Advertisement

Pemkab Bantul Dorong Inovasi untuk Mendorong Produktivitas Pertanian

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 11 Juli 2024 - 21:37 WIB
Arief Junianto
Pemkab Bantul Dorong Inovasi untuk Mendorong Produktivitas Pertanian Foto ilustrasi elektrifikasi pertanian / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul mendorong inovasi pertanian untuk mendorong peningkatan produksi pertanian. 

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan mengimbau agar berbagai pihak yang terlibat dalam pertanian di Bantul, mulai dari Pemda Bantul, dan petani untuk melakukan inovasi, serta menerapkan teknologi untuk intensifikasi pertanian.

Advertisement

Dia menuturkan Pemkab Bantul telah melakukan beberapa uji coba untuk menghasilkan inovasi dalam pertanian, antara lain uji coba cabai di luar musim, lobster di darat, uji coba budi daya bandeng dan garam.

"Uji coba ini adalah cara kita menemukan inovasi baru untuk pengembangan pertanian," katanya dalam Bantul Agro Expo dalam Rangka Hari Krida Pertanian, di Pasar Hewan Imogiri, Kamis (11/7/2024).

Dia menuturkan beberapa inovasi pertanian yang telah dilakukan dinilai signifikan meningkatkan produksi pertanian, antara lain pertanian bawang lahan pasir yang mampu menghasilkan 10-15 ton bawang merah per hektar. 

"Menyadari sempitnya lahan di Bantul, yang hanya 14 ribu hektar lahan pertanian. Maka tidak ada cara lain kecuali intensifikasi pertanian," katanya.

Menurutnya ekstensifikasi atau perluasan lahan pertanian tidak memungkinkan. Hal itu, menurutnya, lantaran luas Bantul hanya sekitar 511 km persegi.  "Kita pertahankan agar 14.000 hektare [lahan pertanian] ini jangan sampai berkurang," katanya. 

Dia menuturkan intensifikasi pertanian berupaya terus dilakukan. 

Lebih lanjut, menurut Halim, intensifikasi pertanian dilakukan sebagai upaya untuk menjaga harga dan ketersediaan pangan. 

Menurutnya pihaknya berupaya mengendalikan harga dan ketersediaan pangan dari disisi produksi. Beberapa yang dilakukan antara lain dengan fasilitasi pengembangan SDM, insentif PBB sampai 70%. "Asal dia [petani] mempertahankan lahan pertanian, jadi dia hanya membayar PBB 30%," katanya.

Selain itu Pemkab juga mendorong dengan memberikan bantuan benih dan obat-obatan. Ada pula bantuan alat pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Rekomendasi Roti Sisir Enak di Jogja

Jogjapolitan | 13 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia

News
| Minggu, 08 September 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement