Advertisement
Pemkab Kulonprogo Perjuangkan Status 5 Situs Geologi Menjadi Geopark Nasional

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo tengah mengupayakan lima warisan situs geologi di wilayahnya naik status jadi geopark nasional.
Upaya itu dilakukan dengan pendampingan pada lima komunitas warga atau pengelola di kawasan geologi tersebut dimana pada Juli ini dilakukan verifikasi lapangan oleh Tim Geopark Nasional.
Advertisement
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Kulonprogo, Eko Susanto menjelaskan kelima situs geologi di Kulonprogo itu bagian dari 20 situs yang menyebar di seluruh DIY, khususnya Sleman, Bantul, dan Kota Jogja.
BACA JUGA: Geopark Jogja Siap Lakukan Pra Verifikasi untuk Pengusulan sebagai Geopark Nasional
Tujuan upaya menaikan status ini agar warisan geologi tersebut dapat dimanfaatkan lebih luas lagi, khususnya meningkatkan perekonomian. Pasalnya dengan status geopark nasional, lima situs geologi ini akan mudah dikenal dan menarik wisatawan.
Selain ekonomi, jelas Eko, peningkatan status dari geopark lokal jadi nasional ini bertujuan untuk makin melestarikan bentang alam lengkap dengan keanekaragaman hayatinya. "Karena potensinya tidak cuman ekonomi tapi juga ilmu pengetahuan dan penelitian juga," terangnya.
Pendampingan masyarakat di kawasan geologi ini, lanjut Eko, juga dilakukan dimana sudah diterbitkan surat ketetapan pengelola di lima situs tersebut. "Konsep dan pemahaman geopark ini hal baru bagi masyarakat, sehingga perlu pendampingan dan pemberian pemahaman intensif agar dapat didukung dan dikelola dengan baik juga oleh masyarakat," paparnya.
Sementara itu Perencana Ahli Muda Bappeda Kulonprogo, Ika Yonita menerangkan tantangan lain selain pemahmanan dan kesadaran masyarakat adalah mensinergikan berbagai OPD dalam pengelolaan geopark ini. Pengalaman Ika mensinergikan dinas-dinas ini mendapat kendala karena pemahaman yang tak seragam.
"Seperti kami pernah mengundang Dinas Pendidikan dalam koordinasi geopark ini, mereka bingung mengapa dilibatkan. Padahal ada peran Dinas Pendidikan di sana, yaitu membuat program pengenalan situs geologi ke pelajar, misalnya field trip atau school goes to geopark," tuturnya.
Pembentukan Forum
Pengelolaan geopark di Kulonprogo, menurut Ika, tak bisa ditangani oleh satu instansi saja. Pasalnya ada banyak sektor yang perlu terlibat mengingat geopark ini kawasan yang kompleks. "Tidak bisa hanya dipegang Dinas Pariwisata atau Dinas Lingkungan Hidup saja, kunci keberhasilan mengelolanya adalah dikelola bersama dengan efektif," katanya.
Bappeda Kulonprogo juga sudah membentuk Forum Sekretariat Geopark Kulonprogo sebagai wadah strategis lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk berperan aktif dalam mengelola lima situs geologi itu.
Forum tersebut menjadi wadah berbagi tugas dan kewenangan dalam pengelolaan geopark, seperti Dinas Pariwisata dalam pengolahan wisatanya, Dinas Pertanian untuk mengembakan potensi hasil tani di sekitar situs, hingga Dinas Koperasi dan UKM untuk memaksimlkan peran pelaku usaha di warisan geologi itu.
Lima Situs Geologi
Lima situs geologi di Kulonprogo ini antara Perbukitan Widosari di Kapanewon Samigaluh, Kawasan Kliripan Mangan di Kapanewon Kokap, Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang, Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo, dan Goa Kiskendo di Kapanewon Girimulyo.
Setiap situ geologi itu memiliki keunikannya masing-masing dimana sudah dilakukan kajian sebelum ditetapkan pada 2021 silam sebagai Geopark Jogja melalui Peraturan Gubernur DIY No.40/2021 tentang Pengelolaan Situs Warisan Geologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Visa Diplomat dan Jurnalis Tiongkok di AS Dibatasi, Ini Sikap Kemenlu China
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gembira Loka Zoo Hadirkan Zona Cakar di Masa Libur Lebaran
- Libur Lebaran Hari Kedua, Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan
- Pospam Hargodumilah Tangani Tujuh Kendaraan Bermasalah
- Viral, Sampah Berserakan di Pintu Masuk Jalan Dagen Malioboro, Begini Tanggapan UPT
- Hari Kedua Lebaran, Ribuan Penumpang Masih Berdatangan di Stasiun Daop 6 Jogja
Advertisement
Advertisement