Advertisement

Promo November

Cegah Abrasi Pesisir Selatan Kulonprogo, DLH Tanam 500 Pohon Anggur Laut

Triyo Handoko
Senin, 15 Juli 2024 - 15:47 WIB
Ujang Hasanudin
Cegah Abrasi Pesisir Selatan Kulonprogo, DLH Tanam 500 Pohon Anggur Laut Petugas DLH Kulonprogo saat meninjau Pantai Trisik guna memetakan abrasi dan rencana penanaman anggur laut, beberapa waktu lalu. Dok Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Abrasi yang terjadi di pesisir selatan Bumi Binangun terus ditangani Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo. Strategi utamanya dengan melakukan konservasi berupa penanaman pohon pencegah abrasi dimana pada 2024 ini akan dilakukan dengan anggur laut.

Sebanyak 500 pohon anggur laut sudah disiapkan DLH Kulonprogo untuk ditanam pada Agustus nanti. Wilayah yang akan disasar dalam pencegahan abrasi ini salah satunya Pantai Trisik.

Advertisement

Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kulonprogo, Tristijanti menjelaskan Pantai Trisik jadi salah satu wilayah yang tingkat abrasinya cukup tinggi di wilayahnya. Salah satu indikasinya adalah populasi penyu di pantai paling timur di Bumi Binangun ini terus menyusut. "Karena sulit bertelur di daerah yang abrasinya tinggi, maka penyu di Pantai Trisik jadi berkurang populasinya," ungkapnya.

Abrasi yang terjadi tak hanya mengancam ekosistem penyu, jelas Tristijanti, tapi juga berdampak buruk pada wisata Pantai Trisik juga. "Pemandangannya jadi kurang indah juga kalau laju abrasi tidak dicegah," terangnya.

Pemilihan tanaman anggur laut sebagai pencegah abrasi, lanjut Tristijanti, juga disebabkan kemampuannya dalam memecah angin di wilayah pesisir. "Selanjutnya berfungsi sebagai pelindung pantai, hewan-hewan kecil, dan dapat mencegah bayi penyu dari gangguan predator serta terik sinar matahari," paparnya.

BACA JUGA: Pantai Trisik Diterjang Abrasi Sepanjang 100 Meter, Begini Kondisinya

Secara karakteristik tanaman, menurut Tristijanti, anggur laut bersifat toleran terhadap salinitas, paparan air laut, dan kondisi kekeringan. "Waktu yang cocok untuk menanamnya jug pada Agustus nanti," tuturnya.

Tingkat abrasi di Pantai Trisik yang meningkat juga dibenarkan Edi Yulianto dimana menurutnya menyebabkan perlu adanya relokasi kawasan konservasi penyu. Edi menjelaskan abrasi mulai meningkat sejak 2020 silam hingga tahun ini.

Abrasi yang terjadi, jelas Edi, menyebabkan bibir Pantai Trisik berubah jadi jurang atau palung sedalam empat meter yang memanjang puluhan meter. "Pohon cemara di sekitar pantai sampai tumbang, ada juga bangunan fasilitas umum rusak dan hancur karena terjangan ombak, dan dua warung semi permanen rusak," tuturnya.

Edi berharap konservasi kawasan pantai lebih ditingkatkan lagi. "Supaya tidak makin parah dan kesimbangan ekosisitem dapat terjaga, terutama penyu dapat terselamatkan," pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement