Advertisement
Akhiri MPLS, Ribuan Siswa dan Guru SMPN 1 Bantul Deklarasi Antiperudungan dan Kekerasan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Ribuan siswa dan guru SMPN 1 Bantul deklarasi antibullying atau antiperundungan, Jumat (19/7/2024). Deklarasi ini digelar saat hari terakhir kegiatan MPLS siswa baru dan kegiatan pendidikan karakter siswa kelas 8 dan 9.
Deklarasi antiperundungan dan kekerasan diawali dengan sambutan kepala sekolah dilanjutkan dengan pengucapan ikrar Herucakra Antibullying. Ikrar tersebut dibacakan langsung oleh ketua OSIS SMP Negeri 1 Bantul dan diikuti kurang lebih 1.030 warga sekolah yang terdiri atas siswa,guru dan karyawan SMPN 1 Bantul.
Advertisement
Adapun tujuan dari deklarasi ini untuk mencegah tindak kekerasan dan perundungan terhadap siswa baru dan seluruh warga sekolah baik secara fisik maupun verbal. Dalam aksi ini seluruh siswa antusias mengucapkan ikrar Herucakra Antibullying dan Kekerasan.
Selanjutnya kepala sekolah, guru, OSIS dan perwakilan kelas melakukan aksi cap tangan pada papan antibullying dan kekerasan dengan cat warna-warni. Cap tangan ini sebagai simbol komitmen siswa untuk tidak melakukan perundungan kepada adik kelas dan teman sebaya. Sedangkan siswa yang lain membubuhkan cap jempol pada poster antibullying yang sudah mereka buat sebelumnya.
Kepala SMPN 1 Bantul, Heri Prasetya, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan deklarasi ini bertujuan untuk memantabkan hati bahwa seluruh warga SMPN 1 Bantul bebas dari perundungan.
“Harapannya dengan deklarasi ini, tidak ada kata bullying dan perundungan di SMPN 1 Bantul,” ungkapnya.
BACA JUGA: Forpi Jogja Apresiasi Kegiatan MPLS Hari Pertama Lancar dan Bebas Perundungan
Salah satu siswa baru, Reza, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dirinya melakukan deklarasi antibullying. Dia merasa sangat antusias mengikuti deklarasi ini karena tidak ingin siswa-siswi SMPN 1 Bantul terjadi perundungan. Dia juga berkomitmen untuk tidak akan menjadi pelaku maupun korban perundungan.
“Saya tidak mau jadi pelaku perundungan dan tidak mau menjadi korban perundungan. Semoga deklarasi ini SMPN 1 Bantul benar-benar bebas dari perundungan.” kata siswa kelas 7 ini.
Sementara, kegiatan deklarasi diakhiri dengan pemasangan poster antibullying yang sudah dibubuhi cap jempol di kelas masing-masing dan pemasangan papan antibullyng yang sudah dibubuhi cap tangan kepala sekolah, guru dan perwakilan siswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Warisan Budaya Kabupaten Blora Jadi Kekayaan Intelektual Komunal, Ini Daftarnya
- Angkat Seni dan Budaya, Festival Candi Kembar Klaten Dimeriahkan Kirab Gunungan
- Diduga Korsleting, Mobil Sarat Penumpang Hangus Terbakar di Tol Boyolali
- Seru Banget! Bupati Blora Arief Rohman Menari Tayub Bareng 3.000 Penari
Berita Pilihan
Advertisement
Harga Avtur di Indonesia Tertinggi se Asean, Bos AirAsia: 28 Persen Lebih Mahal dari Malaysia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Gempa Megatrust Tidak Berdampak ke Bantul
- Keluyuran Bawa Pistol Mainan, Tiga Remaja Asal Sleman Ditangkap di Bantul
- Polres Bantul Ajak Warga Berantas Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba
- Sleman Belum Punya Warisan Budaya di Bidang Kuliner
- Buka Acara Puncak Lomba Batik Sawit Nasional 2024, PJ Wali Kota Yogyakarta: Batik Sawit Luar Biasa dan Siap Mendunia
Advertisement
Advertisement