Advertisement
Layanan Internet Gratis Pemkab Sleman untuk Pendidikan dan Ekonomi
Advertisement
SLEMAN—Penyediaan layanan Internet gratis yang diinisiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Sleman terus merambah ke seluruh wilayah Sleman.
Setelah pemasangan di 1.212 padukuhan, layanan Internet gratis kini terbuka dan disediakan untuk masyarakat yang merasa masih belum dapat mengakses melalui WiFi Padukuhan.
Advertisement
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Sleman, Cicilia Lusiani menjelaskan penyediaan Internet gratis bagi masyarakat diberikan melalui beragam program. Setidaknya ada tiga jenis layanan Internet gratis disediakan Pemkab Sleman kepada masyarakat. Ketiganya meliputi WiFi Padukuhan, WiFi Komunitas dan WiFi Publik. Untuk WiFi Publik pemasangannya di tempat-tempat publik di luar dari WiFi Padukuhan dan WiFi Komunitas.
Untuk WiFi Padukuhan, Diskominfo Sleman bahkan telah memasang perangkat layanan Internet gratis ini di seluruh padukuhan yang ada di Sleman. Total sebanyak 1.212 perangkat WiFi gratis telah dipasang di seluruh Padukuhan di Sleman.
"Progres WiFi Padukuhan sebanyak Padukuhan, berarti sudah terpenuhi 1.212," kata Lusi pada Selasa (13/8/2024).
Setelah seluruh Padukuhan telah terinstal WiFi gratis, penyediaan Internet gratis di Sleman tidak berhenti. Kebutuhan akan internet di wilayah Sleman sangat beragam tergantung kepadatan penduduk, luas wilayah dan tingkat kebutuhan akses internet.
Untuk mengatasinya, bagi masyarakat yang merasa masih belum dapat mengakses internet melalui WiFi Padukuhan, dapat mengajukan pemasangan WiFi komunitas. Namun Dinas Kominfo perlu melakukan survei ke lokasi untuk memastikan kebutuhan akses internet, dan ketersediaan jaringan. Pasalnya program WiFi komunitas ini terbatas.
"Di luar itu [WiFi Padukuhan] kalau ada masyarakat yang belum terjangkau bisa mengajukan penambahan WiFi gratis di wilayahnya melalui WiFi Komunitas," ujarnya.
Mereka dapat mengajukan pemasangan WiFi Komunitas, dengan cara disurvei terlebih dulu untuk memastikan kebutuhan dan ketersediaan jaringan.
Beberapa contoh penggunaan WiFi Komunitas adalah kegiatan produktif seperti pendidikan dan ekonomi. Di tahun 2024, alokasi WiFi komunitas mencapai 50 titik.
Meski upaya penyebaran WiFi Padukuhan telah merata di seluruh wilayah, masih ada wilayah yang mungkin jauh dari Padukuhan yang masuk dalam blankspot Internet. Kebanyakan daerah blankspot ini berada di wilayah lereng dan perbukitan.
"Wilayah Sleman kan tidak datar dari sisi geografisnya ada yang bisa dijangkau ada pula yang tidak," jelasnya.
Kendati demikian Diskominfo Sleman siap menjembatani warga dengan penyedia layanan Internet bila di daerah blankspot tersebut betul-betul membutuhkan Internet. Apalagi jika di daerah tersebut ada aktivitas ekonomi maupun pendidikan.
"Misalnya di Prambanan, secara geografis susah tapi secara potensi masyarakat ada ya kita imbau penyedia jasa untuk menambah titik di sana," kata Lusi.
Lusi menegaskan bila pada prinsipnya yang ingin dijangkau layanan Internet gratis ini adalah penduduknya, bukan wilayahnya. Bila suatu wilayah itu belum punya layanan Internet gratis namun tidak ada penduduk di sana, maka pemasangan akan memprioritaskan daerah yang banyak penduduk atau pengguna Internet.
"Masih ada beberapa blankspot tapi kalau di situ tidak ada penduduknya atau aktivitas pengguna gawai ya untuk apa dipasang akses Internet. Nanti kita pilih kalau itu pilih kalau memang itu lokasinya blankspot tapi memang ada aktivitas penduduk di situ banyak ya kita mungkin usahakan bangun akses di sana," katanya.
Di sisi lain, keberadaan WiFi Padukuhan setidaknya dapat membuat masyarakat di lokasi susah sinyal bisa pergi ke titik WiFi Padukuhan terdekat.
"Dengan 1.212 WiFi gratis yang sudah terpenuhi itu secara geografis sudah merata. Walaupun belum mencukupi karena dalam satu Padukuhannya padat atau luas wilayahnya bisa jadi yang sudah kita pasang belum mencukupi kebutuhan. Itu yang menjadi pertimbangan kami untuk menambah kebijakan berupa WiFi Komunitas," tegasnya.
Tak hanya sebatas memasang perangkat WiFi gratis, Diskominfo Sleman juga masih membuka layanan aduan WiFi gratis mengalami trouble. "Kami membuka layanan aduan jaringan, kalau di situ lagi macet bisa lapor ke kami," tuturnya.
"Intinya kalau ada yang lapor kita malah senang karena dipakai, kalau setelah dipasang enggak ada yang lapor enggak ada yang memberi tahu kita enggak tahu dipakai atau enggak," kata Lusi.
Selain itu ada program tersendiri terkait dengan sosialisasi pemanfaatan internet. Sosialisasi penggunaan Internet yang bijak biasanya disisipkan dalam program dinas lainnya.
Misal bila kegunaannya untuk UMKM maka sosialisasi akan disisipkan saat sosialisasi kepada UMKM.
Bila menyangkut kepemudaan sosialisasi bisa disisipkan melalui Karang Taruna. "Untuk pelatihan digital marketing lewat Dinas Koperasi itu juga kami sisipkan di situ," katanya.
Dengan keberadaan layanan Internet gratis yang merata di seluruh Padukuhan, Diskominfo Sleman berharap ada peningkatan literasi digital dan informasi.
Akan tetapi mengingat kesenjangan informasi digital yang beragam di Sleman, upaya peningkatan literasi digital akan dilakukan secara bertahap.
"Tahapannya kan kita baru ke penyediaan infrastruktur, setelah penyediaan infrastruktur baru kita mulai ke kualitas pemanfaatan untuk peningkatan literasi digital," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Tak Ada Unsur Politis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
- Kongres FPRB Kota Jogja Libatkan Unsur Pentahelix
- Pemilik Apartemen Malioboro City Desak Pemerintah Pusat Intervensi Soal SLF
- Wastra Katresnan : Panggung Apresiasi Karya Desainer Lokal di Puncak KarnaVALL Batik Indonesia
Advertisement
Advertisement