Capaian Aktivasi Identitas Kependudukan Digital di Sleman Tertinggi se-DIY
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sleman mengklaim capaian Identitas Kependudukan Digital (IKD) tertinggi di DIY. Meski demikian, upaya sosialisasi terus digencarkan karena ada target partisipasi hingga 30%.
Kepala Bidang Pengelolaan Informas Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data, Theresia Okti Herawati mengatakan, belum lama ini ada rapat koordinasi tentang kinerja perekaman KTP-el dan aktivasi Identitas Kependudukan Digital. Berdasarkan papaaran tersebut, Kabupaten Sleman menduduki peringkat teratas di DIY.
Advertisement
Dia menjelaskan, untuk perekaman KTP-el sudah mencapai 99,48%. Jumlah ini lebih tinggi dari rataan di DIY yang sebesar 99,03%.
“Untuk tingkat kabupaten dan kota, Sleman juga nomor satu. Yang paling dekat adalah 99,02,” kata Hera, Kamis (22/8/2024).
Hal yang sama juga terlihat dari aktivasi IKD. Di Kabupaten Sleman capainnya sudah menyentuh 11,01%. Sedangkan wilayah lain seperti Bantul baru mencapai 8,41% atau Gunungkidul 1,24%.
“Untuk rata-rata di DIY, aktivasi IKD baru mencapai 6,62%,” ungkapnya.
Meski menduduki peringkat tertinggi untuk capaian aktivasi Identitas Kependudukan Digital, Hera mengakui terus melakukan sosialisasi ke Masyarakat. Hal ini dilakukan agar capaian bisa meningkat sehngga bisa menyasar ke 30% pemilik KTP-el seperti yang ditargetkan dari Pemerintah Pusat.
“Terus kita upayakan dan mudah-mudahan di 2025, sudah bisa direalisasikan,” katanya.
Hera menambahkan, keberadaan Identitas Kependudukan Digital untuk melengkapi kepemilikan KTP-el. Oleh karena itu, keduanya tetap berlaku sebagai kartu penduduk yang sah.
“Kalau bentuk digital lebih simpel dan tidak mudah rusak seperti fisik dari KTP-el. Tapi, dari sisi fungsi keduanya sama sebagai identitas kependudukan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Disdukcapil Sleman, Susmiarto. Menurut dia, kepemilikan IKD merupakan salah satu program untuk mewujudkan Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan.
Oleh karena itu, upaya sosialisasi terus dilakukan agar capainnya bisa terus ditingkatkan. Menurut dia, sosialisasi tidak hanya dilakukan ke kalurahan atau padukuhan, tapi juga ada program jemput bola ke sekolah dan lainnya.
“Ke sekolah tujuannya juga untuk melakukan perekaman KTP-el bagi murid yang telah berusia 17 tahun. Jadi, selain mendapatkan KTP-el, sekalian bisa untuk aktivasi Identitas Kependudukan Digital,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja
- Kampanye Pilkada Kulonprogo Rampung, Logistik Siap Dikirim
- Begini Komitmen Paslon Pilkada Jogja untuk Mewujudkan Birokrasi Bersih Tanpa Korupsi
- 50 Kepala Dukuh Perempuan Kulonprogo Ikut Pendidikan Politik
- Ini Dia 3 Karya Budaya Indonesia yang Diusulkan Masuk Menjadi WBTb ke UNESCO
Advertisement
Advertisement