Digelontor Rp13 Miliar, RSUD Panembahan Senopati Perluas Gedung Layanan Ibu dan Anak
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—RSUD Panembahan Senopati (RSPS) Bantul bakal memperluas gedung untuk pelayanan ibu dan anak. Anggaran pembangunan tersebut dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 mencapai Rp13 miliar.
Direktur RSUD Panembahan Senopati, Atthobari menyampaikan perluasan gedung tersebut dilakukan dengan menambah lantai II dan III gedung pelayanan ibu dan anak yang telah ada.
Advertisement
Nantinya, lantai I gedung tersebut digunakan pelayanan ibu melahirkan, kemudian lantai II untuk pelayanan pasca melahirkan dan lantai III digunakan untuk pelayanan bayi. “Sehingga gedung itu terpadu untuk ibu dan bayi. Selama ini terpisah, untuk koordinasi tidak bisa cepat. Pelayanan kegawatdaruratan dapat menjadi lebih tepat,” ujarnya, Rabu (28/8/2024).
Menurutnya, RSUD Panembahan Senopati sebagai rumah sakit rujukan biasanya menangani kasus penyakit ibu dan anak yang sudah tidak dapat ditangani di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat bawah. “Sebagian besar kasus yang ditangani terhadap ibu dan anak kita sebagian rumah sakit rujukan sehingga kasus ditangani memang bermasalah dengan kesehatan,” ujarnya.
Dia berharap perluasan gedung pelayanan tersebut mampu menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Bantul.
“Pelayanan ibu dan bayi kita memang sudah ada dan berjalan, itu kita tingkatkan baik kualitas maupun kuantitas. Karena penyakit ibu dan anak menjadi prioritas pelayanan kesehatan untuk pemerintah,” ujarnya.
Dia menuturkan pembangunan tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2024. “Harapan kami dengan gedung terpadu komunikasi, koordinasi, pelayanan ibu dan anak lebih terpadu. Pelayanan kegawatdaruratan menjadi atau pelayanan tepat.”
Dinkes Bantul mencatat angka kematian ibu (AKI) pada Januari-Juli 2024 mencapai 6 kasus. Sementara tahun 2023, AKI mencapai 9 kasus.
Sementara Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Bantul, Siti Marlina menyampaikan AKI tersebut disebabkan karena beberapa penyakit bawaan ibu selama masa kehamilan.
Beberapa ibu mengalami kardiomiopati atau kelainan otot jantung, dan hipotiroid atau penyakit akibat kadar tiroid yang terlalu tinggi.
Dia menuturkan Dinkes Bantul berupaya menekan kasus AKI tahun ini. Pemeriksaan tersebut ibu hamil telah dilakukan di puskesmas, atau apabila diperlukan bisa diberikan rujukan ke rumah sakit (RS). "Puskesmas memiliki tugas pelayanan dan pemantauan [ibu] selama masa nifas, untuk memantau proses perkembangan penyakit [ibu]," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Erdogan Desak Negara Dunia Terapkan Putusan Penangkapan Netanyahu
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
Advertisement
Advertisement