Advertisement

Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus, Rektor ISI Jogja: Satgas PPKS Sudah Ambil Langkah Tegas

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 29 Agustus 2024 - 12:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus, Rektor ISI Jogja: Satgas PPKS Sudah Ambil Langkah Tegas Ilustrasi pelecehan seksual / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Rektor ISI Jogja angkat bicara terkait dugaan mahasiswa ISI menjadi korban kekerasan seksual di lingkungan kampus. Saat ini, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) telah menerima beberapa aduan.

Rektor ISI Jogja, Irwandi mengatakan sejak terbentuk hingga sekarang Satgas PPKS ISI Yogyakarta telah menerima beberapa aduan terkait adanya dugaan kasus kekerasan seksual dari korban. Namun, Irwandi tidak menyebutkan jumlah aduan yang masuk ke Satgas PPKS ISI Yogyakarta selama ini.

Advertisement

BACA JUGA: Angka Kekerasan Seksual terhadap Anak di DIY Masih Tinggi, Begini Strategi Pemda

"Institut Seni Indonesia Yogyakarta telah mengambil langkah tegas dalam menindaklanjuti laporan dugaan kekerasan seksual tersebut," katanya, Kamis (29/8/2024).

Menurutnya, tindak lanjut atas laporan tersebut dilakukan Satgas PPKS dengan pendampingan dari Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hal itu sesuai dengan Permendikbudristek No.30/2021 tentang Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi dan Peraturan Sekretaris Jenderal No.17/2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No.30/2021. 

Dijelaskan Rektor, Satgas PPKS ISI Yogyakarta terus berupaya menciptakan atmosfer lingkungan perguruan tinggi yang aman dan nyaman bagi mahasiswa dan seluruh civitas akademika. Beberapa upaya pencegahan telah dilakukan oleh Satgas PPKS dan pimpinan perguruan tinggi, antara lain pembatasan aktivitas akademik untuk terlapor dalam pembimbingan tugas akhir dan penguji ahli tugas akhir, pengajaran mata kuliah yang berpotensi dilakukan secara personal, dan tidak dilibatkan kegiatan dengan mahasiswa yang berpotensi terjadi interaksi personal.

Selain itu, ISI Yogyakarta juga berupaya membuat batasan waktu dan ruang untuk bimbingan tugas akhir yang harus dilakukan di dalam kampus atau ruang publik. "Upaya pencegahan kekerasan seksual juga dilakukan melalui sosialisasi langsung dengan mahasiswa dan kampanye PPKS dengan menyebar banner tentang kekerasan seksual di seluruh prodi dan lokasi strategis lainnya," katanya.

Dia menuturkan Satgas PPKS ISI Yogyakarta juga membangun kerja sama dengan lembaga lain terkait pendampingan psikologi terhadap korban. "Kami terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak terkait lainnya dan siap mengambil tindakan tegas terhadap kasus-kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement