Advertisement

Promo Desember

Polisi di Kulonprogo Bunuh Diri, Ini Motifnya

Triyo Handoko
Rabu, 04 September 2024 - 11:37 WIB
Sunartono
Polisi di Kulonprogo Bunuh Diri, Ini Motifnya Ilustrasi Bunuh Diri dengan Cara Tembak Kepala Sendiri. - Shutterstock

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kasus bunuh diri seorang polisi di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo diduga karena masalah pribadinya. Polisi berinisial BS yang bertugas di Polsek Girimulyo itu bunuh diri dengan menembakan pistol ke dirinya sendiri pada Selasa malam (3/9/2024).

Kasi Humas Polres Kulonprogo, AKP Triatmi Noviartuti menjelaskan motif dugaan bunuh diri itu adalah bisnisnya. "Bidang usaha yang hasilnya tidak sesuai ekspektasi," katanya, Rabu (4/9/2024).

Novi sudah melakukan pemeriksaan atas jenazah ke RS Bhayangkara. Setelah dilakukan pemeriksaan, kini jenazah BS dimakamkan pada Rabu siang.

BACA JUGA : Penjelasan Polisi Terkait Dugaan Perundungan Dokter Anastesi Undip hingga Meninggal Dunia

Advertisement

Dalam pemeriksaan tersebut, diketahui bagian tubuh yang tertembak adalah kepalanya. "Jumlah peluru di lokasi kejadian belum saya ketahui, tidak ada surat wasiat juga," ucapnya.

Orang pertama yang mengetahui kejadian penembakan diri seorang polisi tersebut adalah istrinya sendiri. Setelah diketahui istrinya langsung melaporkan itu ke warga sekitar.

Polisi yang berpangkat Ipda itu meninggalkan tiga orang anak. Pemakaman jenazah Ipda BS, lanjut Novi, dilakukan di Kapanewon Girimulyo yang jadi tempat tinggalnya.  

Ketua RT 104, Padukuhan Gendu, Suwandi yang dilapori isteri korban setelah kejadian bunuh diri tersebut mengaku kaget atas peristiwa itu. "Isterinya datang ke saya melaporkan itu sekitar 17.30 WIB kemarin, disampaikan sudah meninggal saat itu," terangnya.

Suwandi menerangkan saat kejadian tak ada suara keributan. Bahkan suara tembakan senjata api juga tak terdengar. "Kami sendiri tak tahu masalah pribadi yang bersangkutan, tapi menurut kami beliau orang yang baik," paparnya.

Kebaikan Ipda BS terhadap warga Padukuhan Gandu, jelas Suwandi, antara lain kerap menyantuni dan membantu warga yang tak mampu. "Orangnya supel dan jiwa sosialnya tinggi," tandasnya.

Catatan Redaksi:

Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Hampir 500 Ribu Kendaraan Telah Keluar dari Jabodetabek

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement