Advertisement
Wakil Bupati Bantul Sekolah Rakyat untuk SMA dan Sederajat Telah Disiapkan Tempat

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta menyebut sekolah rakyat untuk jenjang SMA dan sederajat yang akan didirikan di Bantul telah disiapkan tempat.
Gedung bekas Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial di Kelurahan Ngestiharjo, Kasihan akan difungsikan untuk Sekolah Rakyat jenjang SMA sederajat.
Advertisement
Wabup Bantul di Bantul, mengatakan gedung milik Kemensos tersebut akan menerima peserta didik untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) sederajat pada Juni 2025 atau bertepatan dengan tahun ajaran baru Tahun 2025/2026.
"Sekolah Rakyat jenjang SMA di Bantul itu rencana akan diluncurkan pada Juni. Itu teknisnya ada di Kementerian Sosial dan kerja sama dengan pemerintah daerah," katanya, Selasa (15/4/2025).
Menurut dia, berdasarkan pertimbangan Kemensos, Sekolah Rakyat jenjang SMA itu akan menerima sekitar 100 calon siswa, meski demikian terkait persyaratan dan seleksi secara teknis, pemerintah daerah masih menunggu informasi lanjut dari Kementerian Sosial.
Pihaknya menilai kondisi bangunan bekas Balai Kemensos tersebut masih memadai dan layak untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar siswa. Apalagi, bangunan tersebut juga masih aktif dipergunakan untuk berbagai kegiatan.
BACA JUGA: Tak Terima Dipecat karena Berselingkuh, Pegawai di Pemkab Gunungkidul Ajukan Banding
"Bangunannya masih aktif digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Tapi, volume dalam kegiatan diklat (pendidikan dan pelatihan), itu sudah jarang. Jadi nanti bisa digunakan untuk kelas-kelas belajar siswa SMA," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan, sekolah rakyat yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu tersebut disediakan untuk siswa jenjang SD sampai dengan SMA.
"Kalau untuk jenjang SD dan SMP nantinya kemungkinan juga sama, menerima sebanyak 100 siswa. Dan sekolah rakyat ini dimulai dari SD karena pendidikan dasar dari SD, sementara TK (taman kanak-kanak) bukan pendidikan dasar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BPOM Klaim Latih 100 Ribu Orang untuk Perkuat Keamanan Pangan
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes DIY Perkuat Pengawasan Higiene SPPG Pasca Kasus Keracunan
- Festival Lampion Terbang Jogja Siap Terangi Langit Goa Cemara
- Gelapkan Gaji 20 Karyawan, Staf HRD Ditangkap Polsek Pundong Bantul
- Pemkab Gunungkidul Luncurkan 10 Inovasi Layanan Sosial
- DPRD DIY Janji Teruskan Aspirasi Pengemudi Ojek Online ke Pusat
Advertisement
Advertisement