Antisipasi Hujan Intensitas Tinggi, Ini Antisipasi Pelaksana Proyek Jembatan Pandansimo
Advertisement
BANTUL—Proyek pembangunan Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kulonprogo mencapai 65% per September 2024 ini. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY (BBPJN Jateng-DIY) terus berupaya agar pekerjaan konstruksi tersebut tidak terkendala saat musim hujan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 DIY BBPJN Jateng-DIY, Setiawan Wibowo mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi agar pekerjaan tetap berjalan selama musim hujan. "Antisipasi untuk masuk musim penghujan antara lain dengan pembuatan terpal sehingga pengecoran dapat tetap dilaksanakan apabila kondisi hujan ringan hingga sedang," ujarnya, Sabtu.
Advertisement
Dia menuturkan apabila kondisi cuaca ekstrem terjadi di sekitar lokasi Jembatan Pandansimo, maka akan memengaruhi perkembangan pekerjaan konstruksi di sana. Saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka pengecoran beton di Jembatan Pandansimo tidak dapat dilakukan. Hal itu karena lokasi pekerjaan konstruksi dapat tergenang air pasang.
Sementara menurutnya, selama ini pihaknya telah mengantisipasi gelombang tinggi pasang yang terjadi hampir setiap bulan disana. Sebagai upaya antisipasi, pihaknya telah melakukan peninggian tanggul pada lokasi rawan banjir rob.
Kemudian, pihaknya telah memasang masing-masing lima unit CCTV dan Early Warning System (EWS) untuk mengantisipasi apabila terjadi air pasang yang cukup tinggi serta banjir.
BACA JUGA: Proyek Jembatan Pandansimo di Atas Sungai Progo Dikebut untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
Diketahui pembangunan Jembatan Pandansimo dilakukan dengan anggaran APBN mencapai Rp814 miliar. Jembatan Pandansimo memiliki bentang utama jembatan sepanjang 675 meter dengan total penanganan 1.900 meter. Konstruksi jembatan dilengkapi dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) untuk melindungi/mereduksi struktur utama jembatan dari potensi bencana gempa bumi. Jembatan ini berada di atas tanah dengan struktur berpasir dan muka air tanah dangkal yang lokasinya tidak jauh dari sumber gempa sesar opak radius kurang dari 10 km.
Konstruksi Jembatan Pandansimo akan menggunakan Corrugated Steel Plate (CSP). Penggunaan CSP akan membuat struktur jembatan lebih ringan, tetap kuat dan cepat dalam pemasangan, sehingga relatif lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu.
Jembatan Pandansimo akan dipercantik dengan ornamen kearifan lokal berupa ikon Gunungan dengan interpretasi Sulur Keris dan Batik Nitik sebagai gerbang penanda. Selain itu juga terdapat Gapura Joglo sebagai penanda titik masuk atau keluar jembatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement