Advertisement
Bawaslu Jogja: Politik Uang Tak Melulu Diberi Amplop!
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Jogja menyebut masa kampanye menjadi salah satu tapahan Pilkada yang rawan dengan politik uang.
Berdasarkan pengalaman pada gelaran pemilihan presiden dan anggota legislatif beberapa waktu lalu, Wakil Koordinator SDM, Organisasi, Diklat, dan Data Informasi Bawaslu Kota Jogja Siti Nurhayati menuturkan ada beberapa kasus money politik yang ditemui.
Advertisement
"Sering kali, tim sukses pasangan calon memberikan sesuatu kepada masyarakat untuk mengarahkan suara masyarakat terhadap calon tertentu," kata Nurhayati saat dikonfirmasi, Jumat (13/9/2024).
Bentuk money politik yang ditemuinya ada berbagai bentuk. Tak selalu dalam bentuk uang, kasus money politik yang terjadi saat pemilu di Kota Jogja lalu kerap kali dilakukan dalam bentuk kegiatan bazar murah, tebus murah, hingga pembagian doorprize.
“Tidak semua memenuhi ketentuan dalam perundang-undangan, sehingga beberapa kasus diberikan imbauan dan dihentikan kegiataannya, karena berpotensi mengandung dugaan money politik,” kata Nurhayati.
Nurhayati mengajak masyarakat untuk bijak dan ikut menggencarkan gerakan anti politik uang pada masa kampanye. Jangan sampai praktik money politik justru menciderai pelaksanaan demokrasi di Kota Jogja.
Menurutnya, sejauh ini sudah ada regulasi yang mengatur soal penindakan terhadap praktik money politic. Bahkan, aturan ini berbeda jika dibandingkan pada saat Pemilu 2024 lalu.
“Bahkan regulasi telah menyatakan dengan tegas bahwa, berbeda dengan tahapan Pemilu, pada tahapan Pilkada ini, baik yang memberi atau yang menerima akan sama-sama dikenai sanksi pidana,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Wisata Kampung Belgia di Jember Tawarkan Agrowisata Heritage
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Maulid Nabi, Jumlah Penumpang Kereta Api di Daop 6 Yogyakarta Naik 33 Persen
- Siap-siap, Lowongan PPPK 2024 Segera Dibuka, Ada 589 Formasi di Sleman
- Tekan Angka Kecelakaan Anak Sekolah, Dishub Bantul Luncurkan Program Pangkas
- Usung Tema "Tilik Banyu" HUT ke-32 PDAM Tirta Sembada, Ajak Masyarakat Menjaga Ketersediaan Air
- Bawaslu Sleman Butuh 1.731 Pengawas TPS untuk Pilkada 2024, Segini Honornya
Advertisement
Advertisement