Advertisement

Promo November

Pustral UGM Sebut Pemanfaatan Big Data Bisa Jadi Solusi Masalah Kemacetan di Jogja

Yosef Leon
Jum'at, 13 September 2024 - 19:27 WIB
Arief Junianto
Pustral UGM Sebut Pemanfaatan Big Data Bisa Jadi Solusi Masalah Kemacetan di Jogja Ilustrasi kemacetan di kawasan Malioboro. - Harian Jogja/Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAKemacetan di Jogja acap dikeluhkan masyarakat dan wisatawan. Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menyarankan penggunaan big data dan penerapan Smart City atau Smart Province bisa memantapkan analisis pergerakan kendaraan untuk mencegah kemacetan di wilayah Jogja.

Tim Ahli dari Pustral UGM, Ikaputra menyebut, tindak lanjut dari pemantauan secara online itu pun bisa dilakukan melalui pengaturan lampu APILL.  "Misalnya panjang antrean kendaraan itu berapa kilometer, sementara yang dari jalur lain lebih pendek itu kan bisa cepat dihitung," katanya, Jumat (13/9/2024). 

Advertisement

Menurutnya, informasi yang diperoleh dari big data itu bisa dihitung secara matematis untuk kemudian dirinci antara panjang antrean serta pengaturan lampu APILL agar kendaraan terurai.

Di sisi lain pengaturan secara manual pun bisa dilakukan jika sewaktu-waktu kondisi lalu lintas lebih padat dari pada perhitungan. "Ketika semakin panjang antrean tentu yang bisa dilakukan adalah membuat lampu hijau lebih lama," jelasnya.

BACA JUGA: Di Jogja, Lama Kemacetan Maksimal Hanya 10 Menit Selama Libur Lebaran

Apalagi dengan penambahan teknologi citra satelit yang secara langsung bisa memantau kondisi dan pergerakan kendaraan secara real time, maka pengaturan akan semakin efektif dalam mencegah kemacetan lalu lintas di wilayah ini. 

"Big data ini kan hanya semacam informasi yang sudah ada sebelumnya yang dikumpulkan dalam cloud. Jadi tentu bisa cepat sekali perhitungannya dan tentu biayanya lebih murah," ujar dia. 

Hanya saja, kata dia tantangan yang mungkin cukup berat ada pada pemilahan dan pemfilteran data yang jumlahnya sangat banyak.

Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang kompeten untuk dapat menganalisis dan merapikannya untuk kemudian menjadi acuan. 

"Data yang sudah dipilah itu kemudian masuk dalam sistem respons dan ketika dilakukan secara terus menerus maka dianalisis oleh mesin dan jadi sesuatu yang otomatis.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement