Advertisement
Warga Bong Suwung Lanjutkan Bongkar Hunian, Deadline Pengosongan Terakhir Besok

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga Bong Suwung melanjutkan pembongkaran dan angkut barang-barang mereka guna memenuhi permintaan PT KAI untuk mengosongkan kawasan tersebut. Pengosongan kawasan diberi tenggat waktu hingga Selasa (1/10/2024).
Dari pantauan Harian Jogja, Senin (30/9/2024), sejumlah warga terpantau masih membongkar bangunan di kawasan sisi barat Stasiun Yogyakarta (Tugu) tersebut. Beberapa orang melepasi atap bangunan, beberapa ada pula yang mengangkut komponen bangunan dan barang-barang.
Advertisement
Ketua Paguyuban Bong Suwung, Jati Nugroho menjelaskan proses pembongkaran sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Bangunan yang sudah dibongkar tak dapat ditempati, sehingga warga pun terpaksa menyewa kos di sekitar Bong Suwung. “Beberapa sudah menyewa kos di sekitar sini,” ujarnya.
Sebelum pembongkaran, warga Bong Suwung telah menerima uang kompensasi pembongkaran sebesar 50% dari total Rp200.000 per meter persegi. “Sebagian sudah dibayar. Sisanya dibayarkan besok pagi setelah pembongkaran selesai,” ungkapnya.
Dia menuturkan warga Bong Suwung akan pindah ke tujuan masing-masing, ada yang pulang ke kampung halaman, ada juga yang mencari tempat baru. “Kalau yang punya tempat ya pindah ke tempatnya, ada juga yang ke Parangkusumo,” paparnya.
Jati mengaku akan kembali ke kampungnya di Bantul. Dia menempati kawasan Bong Suwung sudah sejak sekitar 2008 silam. Saat ini di Bong Suwung sudah ada sekitar 75 hunian yang sebagian besar semi permanen dan satu balai pertemuan yang dibangun sendiri oleh warga.
Dia menceritakan 2010 lalu pernah ada rencana pengosongan Bong Suwung, namun tidak jadi karena warga masih bertahan dan PT KAI juga masih memaklumi. “Tapi sekarang sudah tidak bisa karena KAI sudah memiliki Serat Palilah [pengelolaan lahan Sultan Grond],” ungkapnya.
BACA JUGA: Bong Suwung Digusur, AFJ Evakuasi Hewan Peliharaan Warga
Sebelumnya, Manajer Humas Daop 6 PT KAI, Krisbiyanto, mengatakan kawasan Bong Suwung harus steril lantaran termasuk dalam area emplasemen yang merupakan lahan di stasiun yang dibatasi sinyal masuk dari kedua arah. Di situ terdapat sejumlah jalur kereta api, wesel perpindahan rel dan alat pendukung operasional.
“Jadi itu masuk dalam emplasemen Stasiun Yogyakarta sebelah barat. Bahkan sampai jembatan masih emplasemen. Dari segi keselamatan perjalanan kereta api jelas berisiko. Wesel adalah bagian untuk memindahkan jalur, tidak boleh kotor sedikit pun. Apalagi ada lalu Lalang penduduk di situ. Kalau kotor wesel ga bisa bergerak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Disability Arts Perjuangkan Seniman Difabel Jadi Subjek di Ruang Seni
- Sepeda Gembira Kesiapsiagaan Bencana Berangsung Meriah di Mandala Krida Jogja, Jadi Sarana Edukasi Kebencanaan
- Dukung Program Kelurahan Tangguh Bencana, Taru Martani Turut Menyukseskan Event Sepeda Santai BPBD di Mandala Krida
- Jadwal Layanan SIM di Bantul, Senin 19 Mei 2025
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Pekan Ini 19-25 Mei 2025, Lengkap dari Stasiun Palur Sampai Tugu Jogja
Advertisement