BPKT, CPMH UGM dan Kementerian Kesehatan Bahas Kesehatan Mental di Lingkungan Kampus
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu (BPKT) UGM melalui Pokja Kesehatan Mental bekerja sama dengan Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM dan Kementerian Kesehatan menggelar Seminar bertajuk Comprehensive Campus-based Mental Health System: Promoting Wellbeing for All di Grand Diamond Hotel Yogyakarta, Jumat (11/10/2024). Berbagai topik kesehatan mental dibahas dalam seminar ini, termasuk kesehatan mental di lingkungan perguruan tinggi.
Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi menyebut ada tiga langkah yang bisa diimplementasikan UGM sebagai bentuk Health Promoting University. Langkah pertama yang bisa dilakukan yakni edukasi mahasiswa yang diperlukan supaya mahasiswa lebih sadar dan tahu akan perubahan di kejiwaan mereka.
Advertisement
"Langkah ini juga penting untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mencari bantuan ahli dalam menangani masalah kejiwaan mahasiswa," kata Imran lewat keterangan tertulis, Minggu (13/10/2024).
Sementara langkah kedua yang bisa dilakukan kampus yakni menyusun kebijakan kampus yang mendukung kesehatan mental mahasiswa. Kebijakan ini menjadi upaya untuk meningkatkan literasi mahasiswa terkait kesehatan jiwa.
"Kebijakan tersebut juga harus menurunkan stigma terkait masalah kesehatan jiwa dan mendorong mahasiswa untuk mencari bantuan dalam menangani masalah mental," tegasnya.
Terakhir, dibutuhkan implementasi kesehatan jiwa di lingkungan kampus melalui pengadaan fasilitas-fasilitas untuk penanganan masalah kejiwaan. Beberapa fasilitas yang bisa diadakan di antaranya fasilitas konseling, akses informasi terkait kesehatan jiwa hingga layanan psikologi dan psikiatri.
Perguruan tinggi sebagai lingkungan pendidikan lanjut Imran perlu membangun lingkungan yang suportif dalam kesehatan jiwa. Mulai dari menyediakan akses informasi yang benar, layanan kesehatan jiwa berkualitas sampai dengan memberikan fasilitas yang mendukung peningkatan kesehatan jiwa.
"Bukan hanya [untuk] mahasiswa tetapi seluruh elemen yang berada di situ termasuk dosen dan juga kepada para pegawai-pegawai," tandasnya.
Profesor Emeritus dari Family Studies di University of Nebraska, John DeFrain menekankan pentingnya sebuah keluarga yang sehat dalam pembentukan mental seseorang.
Jika dari berbagai kultur yang ditemui dalam risetnya, terdapat sebuah fenomena yang terjadi secara konsisten. Fenomena itu yakni fakta bahwa orang-orang yang mentalnya relatif baik atau normal biasanya tumbuh dengan didukung oleh keluarga yang kuat
John berpandangan keluarga-keluarga yang menghasilkan orang-orang yang sehat secara mental memiliki enam kualitas. Keenam kualitas itu meliputi apresiasi terhadap satu sama lain, komunikasi positif, komitmen terhadap keluarga, menikmati waktu bersama, rasa kesejahteraan spiritual dan nilai yang sama, serta kemampuan untuk menghadapi tekanan dan krisis secara efektif.
"Di antara keluarga yang saling mencintai dan peduli, keluarga yang kuat dan kualitas yang membuat mereka kuat sangat mirip dari satu budaya ke budaya lainnya,"ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Polres Gunungkidul Bakal Terjunkan Ratusan Personel Pengamanan Pilkada 2024
- Aliansi Muda Muhammadiyah Janji Menangkan Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
Advertisement
Advertisement