Advertisement

Hingga Oktober 2024 Belasan Orang Bunuh Diri di Bantul, Dinkes Segera Audit Kesehatan Jiwa

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 15 Oktober 2024 - 21:57 WIB
Maya Herawati
Hingga Oktober 2024 Belasan Orang Bunuh Diri di Bantul, Dinkes Segera Audit Kesehatan Jiwa Pemakaman - Ilustraso - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan Bantul akan menerapkan audit kesehatan jiwa terhadap seluruh siklus hidup untuk menekan terjadinya peningkatan kasus bunuh diri yang lebih banyak pada tahun ini karena sampai Oktober sudah terjadi belasan kasus.

Data Dinkes menyebutkan ada peningkatan kasus bunuh diri di Bantul pada 2024 dibandingkan dengan 2023. Pada tahun ini, dari Januari sampai 2 Oktober lalu telah ada 16 orang yang meninggal karena bunuh diri sementara pada 2023 ada delapan orang.

Advertisement

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinkes Bantul, Siti Marlina memaparkan selama ini Dinkes belum pernah menerapkan audit kasus bunuh diri. Dinkes hanya menerima laporan setiap kasus bunuh diri.

Namun, proses analisa mendalam terkait dengan penyebab bunuh diri dari keseluruhan kasus tersebut belum dilakukan. “Baru dicoba untuk tahun ini,” ujarnya, Selasa (15/10/2024). Dengan begitu, Dinkes dapat mencegah kasus bunuh diri.

Dari laporan yang didapat, ada beberapa penyebab kasus bunuh diri yang terjadi, seperti sosial ekonomi dan judi online. Selain itu, ada juga korban yang mengalami penyakit kronis yang menyebabkan depresi.

BACA JUGA: Tumpukan Sampah di Tepi Jalan Bermunculan di Kota Jogja, Kini Ada di Jembatan Juminahan

Marlina menilai kasus bunuh diri dapat terjadi di berbagai rentang usia sementara dilihat dari kelompok umur, korban kasus bunuh diri pada tahun ini sebagian besar berusia di bawah 50 tahun. Ada 13 orang korban bunuh diri rentang usianya 20-50 tahun sementara tiga orang lainnya berusia di atas 50 tahun.

Beberapa korban bunuh diri mengalami gejala depresi berat, yang ditandai dengan perubahan sikap. Biasanya penderita depresi akan cenderung menarik diri dari lingkungan. Marlina berharap kelurga dan lingkungan terdekat korban dapat mewaspadai perubahan sikap tersebut.

Dia mendorong setiap keluarga mampu membuka dialog dan komunikasi yang baik dengan anggota keluarganya. Apabila ada gejala depresi, keluarga dapat mencari bantuan psikolog atau psikiater utnuk diberikan penanganan yang sesuai.

 

Catatan Redaksi

Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ini Daftar Calon Menteri Tim Ekonomi di Kabinet Prabowo-Gibran

News
| Selasa, 15 Oktober 2024, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement