Hantam 7 Tambak Udang di Kulonprogo, Gelombang Tinggi Picu Abrasi Sepanjang 20 Meter
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Gelombang tinggi yang terjadi di pesisir selatan Kulonprogo sejak Rabu (16/10/2024) menyebabkan tujuh tambak udang rusak. Kejadian ini juga menyebabkan abrasi bibir pantai sejauh 20 meter di Padukuhan Pasir Mendit, Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Kulonprogo, Aris Widyatmoko menjelaskan pada Kamis (17/10/2024) bahwa tujuh tambak udang yang rusak itu seluruhnya dimiliki warga Pasir Mendit. Jenis kerusakan yang terjadi dari rusak parah sampai ringan.
Advertisement
Setidaknya ada tujuh tambak udang yang terdampak gelombang tinggi itu sebagian besar masih aktif digunakan warga untuk menghidupi kebutuhan ekonominya. Hanya satu tambak yang sudah tidak dipakai yang terdampak gelombang tinggi tersebut.
Aris menerangkan dampak gelombang tinggi itu juga menyebabkan ekosistem mangrove di Kalurahan Jangkaran Temon. "Abrasi juga makin meningkat karena kejadian gelombang tinggi ini," ujar dia.
Pantauan sementara SRI Kulonprogo gelombang tinggi sudah mereda. Meskipun demikian masyarakat diminta lebih berhati-hati, terutama nelayan dan wisatawan yang berkunjung ke pantai. "Tertinggi kami catat gelombangnya itu mencapai enam meter, jadi perlu berhati-hati juga," ujar dia.
Sementara itu Kepala Dusun Pasir Mendit, Nasir Bintoro mengungkap tambak yang terdampak lebih dari tujuh unit. "Ada puluhan, tujuh itu mungkin yang dilaporkan saja, yang tidak dilaporkan lebih banyak lagi," ujar dia.
BACA JUGA: Cegah Abrasi, Kementerian PUPR Gencarkan Pembangunan Pengaman Pantai
Nasir menerangkan selain tambak udang, terdapat juga tambak nila yang terdampak rusak akibat gelombang tinggi tersebut. "Kerugian ekonominya belum dihitung yang jelas warga kami rugi banyak karena kerusakan tambak ini," kata dia.
Di Pasir Mendit dampak dari gelombang tinggi juga menyebabkan abrasi, jelas Nasir, yang mencapai 20 meter dari bibir pantai. "Pohon-pohon di pantai juga, terutama cemara itu rusak-rusak semua jadinya karena abrasi ini," ucap dia.
Warga terdampak gelombang tinggi dan abrasi, sambung Nasir, berharap ada perhatian dari pemerintah. "Setidaknya perhatian berupa solusi agar kejadian gelombang tinggi tidak berdampak buruk lagi, karena cukup mengkhawatirkan juga.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ada 488 PNS Pensiun di Tahun Ini, Begini Harapan PJs Bupati Sleman
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Kamis 21 November 2024, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 21 November 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Kamis 21 November 2024
- Diskriminasi Masih Marak, Jurnalis Perlu Mengadvokasi Kelompok Minoritas
Advertisement
Advertisement