Produksi Cabai Kulonprogo Melimpah, Pemkab Bangun Tempat Lelang dan Pengelolaan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Musim panen cabai mulai memasuki puncak di Bumi Binangun, salah satunya di Kalurahan Karangsewu, Kapanewon Galur pada Selasa (5/11/2024). Panen raya di pesisir selatan Kulonprogo ini menghasilkan dua ton dalam sehari itu yang turut dihadiri sejumlah pejabat Pemkab.
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menyebut potensi cabai di wilayahnya cukup menjanjikan. Sehingga bantuan sarana-prasarana pertanian cabai terus diupayakannya, terbaru telah dibangun bangsal pasca panen yang diperuntukan untuk pelelangan dan pengelolaan komoditas tersebut.
Kepala DPP Kulonprogo, Drajat Purbadi menjelaskan bantuan pembangunan bangsa pasca panen itu bersumber dari Kementerian Pertanian melalui dana alokasi khusus (DAK). Pembangunannya dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Tani (KT) Wahana Tani di Karangsewu.
Drajat menerangkan selain bangunan, bantuan itu juga dalam bentuk lain yaitu alat transportasi pengangkut cabai dalam bentuk motor roda tiga dan alat pengolah cabai.
BACA JUGA: Dinkes Jogja Catat 3.379 Pasien di Puskesmas Didiagnosa Stroke
Advertisement
"Alatnya untuk cabai yang tak terbeli supaya tetap bernilai ekonomi sehingga dapat digunakan untuk pengelolaan terutama jadi cabai kering," jelasnya.
Melalui tempat pelelangan ini, jelas Drajat, diharapkan petani cabai lebih memiliki daya tawar terhadap tengkulak. "Karena cabai disini itu yang beli kebanyakan dari luar daerah, sehingga dengan tempat ini diharapkan daya tawar petani meningkat sehingga mampu menyejahterakan," katanya.
Sedangkan Penjabat Bupati Kulonprogo, Srie Nurkyatsiwi yang turut hadir dalam panen raya dan peresmian itu mengapresiasi hasil bumi tersebut yang unggul dan dalam kondisi bagus. "Upaya untuk meningkatkan sarana prasarana pertanian akan terus diupayakan agar produktivitas dapat terus ditingkatkan," ujarnya.
Supaya meningkatkan daya tawar dan kesejahteraan petani, Siwi mengusulkan dibentuknya koperasi atau gabungan kelompok tani yang berbadan hukum.
"Kalau memiliki badan hukum akan lebih mudah dalam mengakses berbagai bantuan, termasuk misalnya untuk beli pupuk dapat lewat koperasi atau bentuk lainnya sehingga harganya [cabai] dapat lebih menguntungkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Akses Judi Online Bakal Dilacak jadi Jalur VPN dan Non-VPN
Advertisement
Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat
Advertisement
Berita Populer
- 1.000 Pelari Akan Jajal Rute Menarik di Bagian Timur Kota Jogja
- Capaian Retribusi Parkir di Gunungkidul Tembus Rp1,7 Miliar
- Dinkes Kota Jogja Gelar Donor Darah untuk Antisipasi Kekurangan Stok
- Ratusan Atlet Sepatu Roda se-Indonesia Akan Berkompetisi Rebutkan Piala Wali Kota Jogja 2024
- Alkap Terbentuk, DPRD Kota Jogja Kebut Sejumlah Agenda Jelang Akhir Tahun 2024
Advertisement
Advertisement