Advertisement

Promo Desember

Alokasi Danais untuk Kebudayaan DIY Didominasi Kegiatan Adat dan Seni, Perlu Lebih Partisipatif

Yosef Leon
Selasa, 17 Desember 2024 - 13:07 WIB
Ujang Hasanudin
Alokasi Danais untuk Kebudayaan DIY Didominasi Kegiatan Adat dan Seni, Perlu Lebih Partisipatif Ilustrasi dana. - Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Alokasi Dana Keistimewaan (Danais) untuk urusan kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama periode 2022-2024 tercatat sangat signifikan. Hal ini tertuang dalam Analisis Kebijakan Danais untuk Urusan Kebudayaan di DIY yang dilakukan oleh Perkumpulan IDEA. 

Manajer Knowledge Management Perkumpulan IDEA, Ahmad Haedar mengatakan, urusan kebudayaan menjadi sektor yang paling banyak mendapat alokasi Danais dibandingkan urusan keistimewaan lainnya. Bahkan, dalam dua tahun terakhir, alokasi dana untuk kebudayaan mencapai lebih dari Rp1 triliun.

Advertisement

"Dari sisi persentase, alokasi untuk kebudayaan juga menduduki posisi tertinggi. Selama tiga tahun terakhir, persentasenya di atas 70%, bahkan pada tahun 2023 hampir mencapai 80%," kata Haedar, Selasa (17/12/2024). 

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar anggaran Danais untuk kebudayaan dialokasikan untuk kegiatan yang berkaitan dengan adat, seni, tradisi, dan lembaga budaya. Penguatan lembaga pelestari budaya seperti sanggar tari, kelompok musik tradisional, dan komunitas seni lainnya menjadi prioritas utama.

"Namun, perlu diingat bahwa perencanaan dan pelaksanaan program keistimewaan urusan kebudayaan, khususnya terkait kesejahteraan pelaku seni/budaya, belum cukup partisipatif. Pelaku seni/budaya masih terlihat sangat keraton dan pakualaman sentris. Transparansi mekanisme fasilitasi event juga perlu ditingkatkan," katanya. 

Haedar menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan Danais untuk kebudayaan. Ia menyarankan agar publikasi penerima swakelola, tender, atau pelaku seni/budaya yang mendapat apresiasi melalui dukungan anggaran Danais dilakukan secara terbuka. Hal ini bertujuan untuk mendorong kritik dan evaluasi serta memastikan bahwa dukungan dana tersebut tepat sasaran.

"Kegiatan bersifat event seni/budaya seharusnya bisa dikelola dengan model padat karya/swakelola oleh para pelaku seni/budaya dengan mekanisme yang transparan, partisipatif, dan akuntabel. Hal ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku seni/budaya," jelasnya. 

Haedar menambahkan bahwa, alokasi Danais yang besar untuk kebudayaan di DIY menunjukkan upaya pemerintah daerah dalam melestarikan dan mengembangkan sektor ini. Namun, perlu ada upaya lebih lanjut untuk meningkatkan partisipasi pelaku seni/budaya dalam perencanaan dan pelaksanaan program, serta meningkatkan transparansi dalam pengelolaan anggaran. 

"Dengan demikian, Danais dapat memberikan manfaat yang lebih optimal bagi seluruh pelaku seni dan budaya di DIY," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenhan Berangkatkan 25 nakes dari TNI ke Mesir untuk Bantu Pengungsi Gaza

News
| Selasa, 17 Desember 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik

Wisata
| Jum'at, 13 Desember 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement