Advertisement
Belum Jadi Sasaran MBG, SDN 4 Wates Biasakan Siswanya Makan Bersama
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—SDN 4 Wates rutin menggelar makan bersama setiap hari Jumat pada tiap minggunya sejak awal Januari ini. Tidak hanya makan bersama, menu yang mesti dikonsumsi juga harus sesuai standar gizi normatif yaitu terdapat sayuran, lauk dengan protein, karbohidrat, hingga buah-buahan.
Kepala SDN 4 Wates, Harni Astuti menjelaskan dasar program makan bersama ini adalah kebijakan Profil Pelajar Pancasila dan program gerakan sekolah sehat. Ia menyebut pada awal implementasinya terdapat orang tua yang keberatan dengan kegiatan tersebut.
Advertisement
Harni menyebut alasan keberatan orang tua beragam, terutama tidak ada waktu untuk menyiapkan bekal anak untuk makan bersama. “Mungkin karena perlu bangun lebih pagi dari biasanya, tapi setelah kami sosialisasikan semuanya menerima dengan baik,” katanya.
Kegiatan ini dilatarbelakangi kebiasaan makan anak yang tidak sesuai standar gizi yang ada. Terutama banyaknya siswa, jelas Harni, yang menggemari makanan berpewarna, dengan pemanis buatan yang banyak, dan sejenisnya.
Padahal siswa-siswi SDN 4 Wates sudah diedukasi makanan bergizi, menurut Harni, tapi dalam praktiknya tidak dilakukan. “Awal kegiatan itu banyak siswa kami yang tidak suka makan sayur, setengahnya mungkin lalu kami bisakan jadi sekarang kebanyakan suka,” terangnya.
Jumlah siswa SDN 4 Wates sendiri lebih dari 300 anak, lanjut Harni, yang kini sudah terbiasa dengan makanan bergizi. “Tidak hanya makan bersama, kegiatan ini juga membentuk karakter sehat anak karena ada kegiatan lain yaitu bangun pagi dan olahraga,” jelasnya.
Budaya bangun lebih pagi ini sesuai dengan program gerakan sekolah sehat, sambung Harni, yang secara langsung membuat orang tuanya juga turut serta. “Jadi karena anak bangun lebih pagi, orang tuanya juga ikut, mereka jadi lebih punya waktu untuk bikin bekal anaknya,” paparnya.
Kegiatan makan bersama ini juga dimaksudkan agar siswa nantinya ketika jadi sasaran program makan bergizi gratis (MBG) dapat mengikutinya dengan baik. “Meski kami belum tahu kapan akan jadi sasaran MBG tapi paling tidak sudah terbiasa dulu agar mensukseskan program nasional ini,” ujarnya.
Salah satu siswa kelas VI SDN 4 Wates, Naura Qaireen Alfa Putri mengaku sebelum makan bersama di sekolah ini tidak terlalu suka sayuran. “Awal makan bersama juga enggak terlalu dimakan tapi lihat teman-teman lain makan juga jadi suka,” ujarnya.
Qaireen mengaku dengan makan bersama ini membuatnya lebih bisa mempraktikan pola makan bergizi. “Ternyata enak juga seperti buah-buahan itu juga enggak semuanya suka tapi sekarang suka,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral di Medsos Soal Proyek IKN Disetop karena Efisiensi Anggaran, Begini Respons OIKN
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dishub Kulonprogo Pertimbangkan Usulan Langganan Parkir Dibayar Bareng Pajak Kendaraan
- Jumlah Kasus DBD di Kota Jogja Tembus 67 Pasien di Awal 2025
- Talk Show Kemudahan dan Peluang Berinvestasi di DIY Bahas Sejarah, Regulasi, dan Potensi Hunian
- Jogja dan Sekitarnya Dilanda Suhu Panas, BMKG Beri Penjelasan
- Diduga Kalah Persaingan Usaha, SPBU Non-Pertamina di Gunungkidul Banyak yang Tutup
Advertisement
Advertisement