Advertisement
Hari Pers Nasional, Harian Jogja Hadirkan Upaya Konservasi Kolaboratif

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Hari Pers Nasional (HPN) menjadi momentum bukan hanya bagi insan media, namun juga masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan untuk saling mendukung dalam melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup.
Dua upaya pelestarian yang dapat dilakukan adalah menebar benih ikan di perairan lepas dan menanam pohon. Pohon dapat memproduksi oksigen (O2) yang dapat mengurangi polusi udara.
Advertisement
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Nugroho Nurcahyo mengatakan Harian Jogja sebagai sebuah perusahaan media berdiri pada mulanya mengandalkan koran cetak sebagai sarana penyebaran informasi. Koran yang berbahan baku kertas tersebut diproduksi dari kayu.\
Putut Hardi Suseno selaku Corporate Communication Superintendent Region 2 PT SBI Tbk (Dynamix) melakukan prosesi tanam pohon. /Istimewa.
Seiring perkembangan zaman, Harian Jogja menggunakan jaringan internet dalam mendistribusikan informasi. Meski ada perbedaan medium antara koran cetak dengan online, namun keduanya sama-sama menghasilkan polusi.
Hal itulah yang kemudian menjadi latar belakang acara penanaman pohon dan penebaran benih ikan di Embung Bimomartani, Kapanewon Ngemplak, Sleman, Jumat (21/2/2025).
“Media online kan tetap butuh server yang menimbulkan emisi karbon. Dalam upaya mengurangi emisi itu, maka perlu ada produksi O2 lewat pohon-pohon yang hari ini kita tanam bersama,” kata Nurcahyo dalam sambutannya di Pendopo Embung Bimomartani, Jumat.
Nugroho juga menyampaikan Harian Jogja tidak lagi sekadar menjadi jembatan bagi masyarakat untuk mengakses informasi, namun telah menjadi jembatan bagi berbagai pihak seperti masyarakat, pemerintah, akademisi, dan perusahaan untuk saling bertemu dan membantu.
Sebagai contoh, PT. Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk memiliki cukup cukup banyak program yang dapat dikerjasamakan dengan masyarakat melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Corporate Communication Superintendent Region 2 PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk, Putut Hardi Suseno mengtakan ada cukup banyak program CSR di sektor lingkungan hidup yang dapat masyarakat akses.
Program tersebut memiliki bentuk dan skala yang bermacam-macam, seperti kampanye dan sosialisasi peduli lingkungan di sekolah dan masyarakat, lalu ada gerakan sosial lingkungan baik penghijauan hingga gerakan bersih pantai.
Ada juga kegiatan yang sifatnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, seperti pelatihan pengelolaan sampah dan pembuatan kompos.
BACA JUGA: Petir Sering Menyambar di Gunungkidul, Begini Cara Menghindari Bahaya dari Sambaran
“Kalau program lingkungan yang menggunakan pendekatan pemberdayaan contohnya ada pembentukan kelompok sadar lingkungan, bank sampah dan TPST 5R [Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Replant]. Selain juga kami melakukan kegiatan pengurangan emisi karbon dengan pergantian dari lampu bohlam ke LED dan pemasangan panel surya,” kata Putut.
Putut berharap kepada insan media agar mengamplifikasi gerakan lingkungan PT. SBI. Dengan begitu, aktivitas dan komitmen PT. SBI dalam melestarikan lingkungan dapat diikuti masyarakat.
Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Eni Yuliani juga menyinggung emisi karbon yang menyebabkan perubahan iklim yang berdampak pada kenaikan suhu di permukaan bumi dalam beberapa tahun belakangan.
“Sebab itu, kami punya program kampung hijau. Program ini bertujuan untuk menekan laju perubahan iklim,” kata Eni.
Selain program tersebut, ada juga program kampung iklim. Program ini mensyaratkan partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan mitigasi perubahan iklim seperti upaya menurunkan emisi gas rumah kaca. Masyarakat juga perlu mengambil peran dalam upaya memperkuat ketahanan pangan.
Eni mengaku masyarakat dapat mengirim surat permohonan pengadaan bibit pohon ke DLH Sleman. Selain itu, ada sarana-prasarana pengelolaan sampah juga seperti alat bor, komposter, kompartemen, dan biopori.
Lurah Bimomartani, Tutik Wahyuningsih mengatakan kawasan Embung Bimomartani sempat menjadi kawasan yang panas. Setelah dia bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam pengadaan bibit pohon dan melakukan serangkaian kegiatan penanaman, kawasan embung menjadi lebih teduh dan sejuk.
Tutik juga mendorong warga agar memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam pohon dan membuat kolam yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Hal ini menjadi cara mendorong ketahanan pangan di Bimomartani.
“Di Bimomartani memang belum maksimal untuk budidaya ikan, tapi sudah berjalan meski tidak cepat,” kata Tutik.
Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman, Sri Purwaningsih mengatakan pihaknya terus berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem perairan daratan.
“Dengan begitu ekosistem perikanan dapat terpelihara. Apalagi Sleman menjadi penyumbang terbesar ikan budi daya se-DIY. Produksi ikan konsumsi tahun lalu mencapai 55.000 ton,” kata Sri.
Sri mengaku pencemaran air melalui limbah rumah tangga dan potasium marak terjadi di Sleman. Air yang tercemar akan memperburuk kualitas air dan ekosistemnya. Ikan tidak akan bisa berkembang biak.
“Pelepasan ikan invasif juga tindakan terlarang. Orang yang ketahuan melepas bisa terkena hukuman pidana,” katanya.
Sebab itu, DP3 Sleman juga menyediakan papan larangan yang dapat diambil kelompok masyarakat pengawas perikanan untuk dipasang di titik-titik perairan daratan yang rawan.
Ihwal benih ikan, produksi benih ikan di Sleman tiap tahun dapat mencapai 1,5 miliar ekor. Benih-benih ikan ini disukai para pembudidaya bukan hanya DIY namun juga luar DIY dan luar Pulau Jawa. Sebabnya, kualitas air di Sleman bagus bagi perkembangan ikan dan benihnya. “Sleman kan letaknya di bawah Gunung Merapi, jadi kualitas air sangat bagus,” ucapnya.
Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Sembada Sleman, Sugiyono mengatakan pihaknya terus berkomitmen menjaga kualitas, kontinuitas, dan ketercukupan air (K3) di Bumi Sembada. Sebab itu, PDAM juga rutin melakukan penanaman pohon di momen-momen tertentu.
Foto bersama seluruh stakeholder yang datang dalam acara penanaman pohon. /Istimewa.
“Air sangat perlu kita jaga. Sebab itu, kami mendukung sekali kegiatan pada hari ini. Ada upaya untuk menjaga atau mengonservasi sumber daya alam di Sleman,” kata Sugiyono.
Sebagaimana kata Nugroho Nurcahyo, Harian Jogja telah menjadi perusahaan media yang menjembatani setiap elemen masyarakat dan pemerintahan untuk bertemu saling membantu guna meningkatkan kesejahteraan.
Sebab itu, rangkaian Hari Pers Nasional Harian Jogja mendapat dukungan penuh dari PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk, Gojek, Coca-cola Indonesia, Margaria Group, BPJS Kesehatan, Layanan Ekspedisi JNE, Waroeng Steak, PDAM Tirta Sembada Sleman, Perumdam Tirta Projotamansari Bantul, PDAM Tirtatama, DLH Sleman, dan DP3 Sleman. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 91+800, Diduga Pengereman Truk Bermasalah
Advertisement

Menikmati Gua-Gua yang Tidak Boleh Dilewatkan saat Berwisata ke Turki
Advertisement
Berita Populer
- Ular Kobra Masuk Kamar Mandi Rumah Warga di Wijirejo Pandak
- Soal Retreat di Magelang, Wali Kota Jogja Hasto Tunggu Hasil Koordinasi PDIP
- Bupati Bantul Pilih Gelar Mangayubagya Sebelum Jalani Retret di Magelang
- Ini Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir untuk Kepala Daerah yang Baru Dilantik
- Aris Pastikan Tidak Ada Kekosongan Pemerintahan di Bantul Selama Bupati Halim Jalani Retret
Advertisement
Advertisement