Advertisement

Peringati Serangan Umum 1 Maret, Museum Soeharto Dorong Museum Jadi Wadah Penanaman Nilai Kebangsaan

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 28 Februari 2025 - 08:07 WIB
Ujang Hasanudin
Peringati Serangan Umum 1 Maret, Museum Soeharto Dorong Museum Jadi Wadah Penanaman Nilai Kebangsaan Museum Jenderal Besar HM Soeharto. - Dispar DIY

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Museum Jenderal Besar HM Soeharto menyelenggarakan sarasehan dalam rangka memperingati Serangan Umum 1 Maret. Dalam peringatan tersebut, Museum Jenderal Besar HM Soeharto mendorong agar museum menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda. 

Kepala Museum HM Soeharto, Gatot Nugroho menyampaikan Serangan Umum 1 Maret merupakan momen bersejarah bagi DIY. Dia mengaku dalam momen tersebut tokoh asal DIY, yaitu Soeharto, Jenderal Sudirman dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX memiliki peran penting dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Untuk mengingat jasa para pahlawan tersebut, pihaknya menggelar sarasehan. 

Advertisement

Dia menilai nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme yang ada dalam tokoh-tokoh tersebut dapat menjadi teladan bagi generasi muda masa kini. 

"Saat itu Soeharto memimpin penyerangan ke markas-markas Belanda yang ada di Jogja di usianya yang masih 28 tahun. Di usianya yang masih muda, dia bisa memimpin pasukan Serangan Umum 1 Maret, sehingga terjadi perlawanan secara besar-besaran," katanya di Museum Jenderal Besar HM Soeharto pada Kamis, (27/2/2025).

Dia menuturkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan perlu ditanamkan kepada generasi muda masa kini.

"Saat ini generasi muda perlu edukasi tentang sejarah agar tumbuh cinta tanah air dan enggak krisis terhadap karakter Pancasila," imbuhnya. 

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Pemkab Bantul Pastikan Harga Bahan Pangan di Pasar Tradisional Stabil

Dia menuturkan setiap bulan ada ribuan pengunjung yang berkunjung ke Museum Jenderal Besar HM Soeharto. Pihaknya pun menargetkan setiap bulan kunjungan kesana mencapai 10.000 orang. 

"Kita menargetkan 90% [pengunjung] diantaranya dari wajib kunjung museum," katanya. 

Dia mengaku melalui program wajib kunjung museum, pelajar dapat memahami sejarah bangsa. 

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul, Yanatun mendorong agar masyarakat terutama generasi muda mengunjungi museum-museum yang ada di Bantul. Menurutnya, kunjungan ke museum-museum tersebut dapat meningkatkan pahaman generasi muda mengenai sejarah yang ada.

Dia mengaku saat ini ada pula program wajib kunjung museum yang memfasilitasi beberapa sekolah untuk melakukan kunjungan ke museum-museum yang ada. Hal itu menurutnya dapat mendorong peningkatan kunjungan ke museum pula.

"Dengan wajib kunjung museum, anak-anak dan remaja bisa berkunjung ke museum dan meneladan nilai-nilai perjuangan yang ada," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Pagar Laut, Kades Kohod Cs Ditenggat 30 Hari Bayar Denda Rp48 Miliar

News
| Jum'at, 28 Februari 2025, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Wisata ke Likupang, Menikmati Surga Tersembunyi Keindahan Alam

Wisata
| Selasa, 25 Februari 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement