Advertisement
Peringati Serangan Umum 1 Maret, Museum Soeharto Dorong Museum Jadi Wadah Penanaman Nilai Kebangsaan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Museum Jenderal Besar HM Soeharto menyelenggarakan sarasehan dalam rangka memperingati Serangan Umum 1 Maret. Dalam peringatan tersebut, Museum Jenderal Besar HM Soeharto mendorong agar museum menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda.
Kepala Museum HM Soeharto, Gatot Nugroho menyampaikan Serangan Umum 1 Maret merupakan momen bersejarah bagi DIY. Dia mengaku dalam momen tersebut tokoh asal DIY, yaitu Soeharto, Jenderal Sudirman dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX memiliki peran penting dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Untuk mengingat jasa para pahlawan tersebut, pihaknya menggelar sarasehan.
Advertisement
Dia menilai nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme yang ada dalam tokoh-tokoh tersebut dapat menjadi teladan bagi generasi muda masa kini.
"Saat itu Soeharto memimpin penyerangan ke markas-markas Belanda yang ada di Jogja di usianya yang masih 28 tahun. Di usianya yang masih muda, dia bisa memimpin pasukan Serangan Umum 1 Maret, sehingga terjadi perlawanan secara besar-besaran," katanya di Museum Jenderal Besar HM Soeharto pada Kamis, (27/2/2025).
Dia menuturkan nilai-nilai perjuangan para pahlawan perlu ditanamkan kepada generasi muda masa kini.
"Saat ini generasi muda perlu edukasi tentang sejarah agar tumbuh cinta tanah air dan enggak krisis terhadap karakter Pancasila," imbuhnya.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Pemkab Bantul Pastikan Harga Bahan Pangan di Pasar Tradisional Stabil
Dia menuturkan setiap bulan ada ribuan pengunjung yang berkunjung ke Museum Jenderal Besar HM Soeharto. Pihaknya pun menargetkan setiap bulan kunjungan kesana mencapai 10.000 orang.
"Kita menargetkan 90% [pengunjung] diantaranya dari wajib kunjung museum," katanya.
Dia mengaku melalui program wajib kunjung museum, pelajar dapat memahami sejarah bangsa.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul, Yanatun mendorong agar masyarakat terutama generasi muda mengunjungi museum-museum yang ada di Bantul. Menurutnya, kunjungan ke museum-museum tersebut dapat meningkatkan pahaman generasi muda mengenai sejarah yang ada.
Dia mengaku saat ini ada pula program wajib kunjung museum yang memfasilitasi beberapa sekolah untuk melakukan kunjungan ke museum-museum yang ada. Hal itu menurutnya dapat mendorong peningkatan kunjungan ke museum pula.
"Dengan wajib kunjung museum, anak-anak dan remaja bisa berkunjung ke museum dan meneladan nilai-nilai perjuangan yang ada," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Dokter PPDS Melakukan Kekerasan Seksual, Ini yang Dilakukan RSA UGM
- Polemik Bau Kandang, Warga Blokade Akses Rumah Peternak Babi di Bantul
- Pemkab Raih Opini WTP ke-10 Secara Beruntun, Begini Harapan Bupati Gunungkidul
- Ini Cara Pemkot Jogja Turunkan Prevalensi Stunting, Tahun Ini Targetkan di Bawah 12 Persen
- IPM di Kota Jogja Tertinggi Nasional, Penurunan Ketimpangan Pendapatan Jadi Tantangan
Advertisement