Advertisement
Nusarupa#2: Merayakan Spirit Persaudaraan dalam Karya Seni

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Setelah sukses dengan pameran Nusarupa#1 pada 2016 lalu komunitas alumni angkatan 1991 Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Jogja kembali menghadirkan Nusarupa#2 di Bale Banjar Sangkring, Bantul. Mengusung tema SAUDARA, pameran berupaya menegaskan makna persaudaraan dalam berbagai aspek kehidupan.
Kurator pameran, Bambang Toko Witjaksono, menjelaskan, konsep saudara dalam pameran ini memiliki dimensi yang luas. “Persaudaraan lebih dari sekadar pertemanan. Ini adalah ikatan batin yang menyatukan individu, baik melalui sejarah bersama, pengalaman akademik, maupun kebutuhan dasar manusia yang sama,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025).
Advertisement
Seperti halnya Nusarupa#1 yang bertajuk HOME dan merefleksikan makna asal-usul para seniman, Nusarupa#2 berusaha menggali lebih dalam nilai-nilai kebersamaan yang terus menghidupi mereka. “Dulu kami satu angkatan, berbagi ruang di kampus ASRI Gampingan. Kini, meski menempuh jalan yang berbeda, ikatan itu tetap kuat,” kata Bambang.
Pameran yang digelar 8 Maret sampai 7 April 2025 ini menghadirkan spektrum karya yang luas, dari seni konvensional hingga eksplorasi multimedia yang merambah lintas disiplin. Tidak hanya terbatas pada seni lukis, patung, grafis, dan kriya yang menjadi latar belakang akademik para peserta, tetapi juga menyentuh ranah desain, otomotif, astrofisika, hingga kuliner.
“Kami tidak ingin membatasi interpretasi tema. Saudara dalam seni bisa diterjemahkan dalam berbagai bentuk, dari figuratif hingga abstraksi yang memanfaatkan elemen garis, bidang, dan warna sebagai simbol interaksi dalam persaudaraan,” jelasnya.
Meski menghadirkan karya dengan karakter beragam, pameran ini tetap memiliki satu benang merah: semangat kebersamaan yang tak luntur oleh waktu. “Tidak mudah menyatukan berbagai gaya dan medium dalam satu ruang, tetapi rasa persaudaraan menjadi energi pemersatu yang menguatkan kami hingga hari ini,” tambahnya.
Di tengah dinamika sosial-politik yang semakin tersegmentasi, Nusarupa#2 juga membawa pesan yang lebih luas yakni pentingnya membangun kesadaran akan persaudaraan dalam kehidupan berbangsa. Bambang mengingatkan bahwa Bung Karno pernah menekankan konsep saudara se-bangsa dan se-Tanah Air sebagai fondasi persatuan Indonesia.
“Dalam kondisi masyarakat yang terpolarisasi, seni bisa menjadi media untuk menyerukan kembali nilai-nilai persaudaraan. Pameran ini bukan hanya nostalgia, tetapi juga ajakan untuk terus merawat kebersamaan,” pungkasnya.
Pameran Nusarupa#2 tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali makna sedulur, baik dalam lingkup personal maupun kebangsaan. Melalui karya, para seniman menghadirkan dialog tentang bagaimana persaudaraan bisa menjadi kekuatan yang menghubungkan, melampaui sekat-sekat perbedaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perbaikan Tata Kelola Digital, Indonesia Bakal Mencotoh Aturan di Uni Eropa
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Dapat Ancaman dari Debt Collector, Ini Layanan Aduan di Polres Gunungkidul
- Kegiatan Edrek Digelar di Festival Telaga Dondong Gunungkidul, Begini Tujuannya
- Wujudkan Sleman Dalane Padang, Pemkab Sleman Anggarkan Rp18,5 Miliar di Tahun Ini
- KPU Kulonprogo Serahkan SILPA Pilkada 2024 Rp7,5 Miliar ke Pemkab
- UGM Batalkan 1 Calon Mahasiswa Lolos SNBP 2025, Ditemukan Perbedaan Data Nilai Rapor
Advertisement
Advertisement