Advertisement

Wamentan Minta Petani Tak Jual Padi di Bawah HPP

Media Digital
Sabtu, 22 Maret 2025 - 06:07 WIB
Jumali
Wamentan Minta Petani Tak Jual Padi di Bawah HPP Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kedua dari kiri) ikut memanen padi dengan menggunakan combine harvester di Cepoko, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Jumat (21/3) - Harian Jogja/Stefani Yulindriani

Advertisement

Kementerian Pertanian memastikan Perum Bulog telah menyerap Gabah Kering Panen (GKP) sesuai harga pembelian pemerintah (HPP). Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meminta agar petani tidak menjual padi di bawah HPP.

Dia menjelaskan bahwa GKP di seluruh Indonesia telah dibeli Rp6.500 atau sesuai dengan HPP. Dia pun meminta agar petani tidak menjual padi di bawah HPP. "Kami mengapresiasi Bulog, karena sudah [membeli GKP] Rp6.500. Kalau ada yang beli [GKP] di bawah Rp6.500 jangan dijual," ujarnya saat mengunjungi acara panen padi di Cepoko, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Jumat (21/3).

Advertisement

Dia mengatakan pada Maret-April 2025 di berbagai wilayah di Indonesia terjadi panen raya. Dia pun mengapresiasi penggunaan alat modern seperti combine harvester untuk panen padi. 

Sementara Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta mengaku produksi pertanian di Bantul mampu dilakukan sepanjang tahun dengan luas baku sawah mencapai 13.991 hektare. Adapun, produksi padi tahun 2024 mencapai 225.512 ton GKG. "Target luas tanam padi Bantul tahun ini mencapai 34.546 hektaran," katanya. 

Dia mengaku saat ini Bantul tengah mengalami masa panen raya padi pertama tahun 2025. Untuk menjaga ketersediaan beras nasional, Bantul menargetkan serapan GKP mencapai 600 ton. "Capaian [serapan GKP] sampai 10 Maret 2025 mencapai 169 ton," katanya.

Dia berharap target serapan tersebut dapat tercapai. Untuk mendukung target tersebut, Aris mengaku Pemkab Bantul telah menggunakan peralatan modern dalam pertanian. Pihaknya pun memastikan ketersediaan pupuk dan benih yang unggul masih mencukupi untuk menyuplai kebutuhan petani. 

 

Pasar Murah

Selain itu, Pemerintah Pusat juga berupaya agar seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses bahan pangan dengan harga terjangkau. Pemerintah Pusat pun menggelar pasar murah di Kantor Pos wilayah Bantul.

Keberadaan pasar murah tersebut untuk mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau selama Ramadan. Dia menuturkan di Indonesia dari 8.400 cabang Kantor Pos, ada 2.818 di antaranya yang menggelar operasi pasar.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri menilai operasi pasar tersebut merupakan langkah strategis dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan, terutama menjelang hari besar keagamaan. "Pemerintah terus memastikan bahwa harga pangan tetap stabil, terutama selama Ramadan yang biasanya mengalami lonjakan permintaan. Operasi pasar ini merupakan salah satu langkah nyata dalam menjaga keseimbangan antara pasokan dan harga di pasaran," kata dia. 

Operasi pasar tersebut digelar pada 24 Februari-29 Maret 2025. Operasi pasar tersebut menyediakan berbagai kebutuhan pangan masyarakat antara lain beras, minyak goreng, telur ayam, daging ayam, daging sapi, cabai, bawang merah, dan bawang putih dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar. Masyarakat dapat membeli bahan pangan tersebut dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Rute dan Tarif Trans Jogja Terkini

Rute dan Tarif Trans Jogja Terkini

Jogjapolitan | 8 hours ago

Advertisement

Harian Jogja
Catat, Ini  Jadwal dan Tarif DAMRI

Catat, Ini Jadwal dan Tarif DAMRI

Jogjapolitan | 9 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KKB Papua Serang Sebuah Sekolah di Distrik Anggruk, 6 Orang Tenaga Pendidik Dilaporkan Tewas

News
| Sabtu, 22 Maret 2025, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun

Wisata
| Rabu, 19 Maret 2025, 21:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement