Advertisement

Kali Kuning Tersumbat Rumpun Bambu, Padukuhan Sendangtirto Terancam Banjir

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 16 Mei 2025 - 06:07 WIB
Jumali
Kali Kuning Tersumbat Rumpun Bambu, Padukuhan Sendangtirto Terancam Banjir Ilustrasi banjir - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Aliran Kali Kuning yang melintasi Padukuhan Minggiran, Kalurahan Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Sleman tersumbat rumpun bambu yang rungkat setelah hujan deras yang turun beberapa hari terakhir. Apabila tidak segera diangkat, air akan meluap sehingga membanjiri kawasan sekitarnya.

Komisi A DPRD Sleman yang mengetahui hal tersebut kemudian melakukan kunjungan pada Kamis (15/5/2025). Di lokasi, sudah ada ekskavator yang mengangkut rumpun bambu tersebut.

Advertisement

Ketua Komisi A DPRD Sleman, Guntur Yoga Purnawan, menegaskan sumbatan tersebut memang dapat menimbulkan banjir apabila tidak segera ditangani. Tidak hanya berhenti pada pengangkutan rumpun bambu tersebut, Dewan akan berkoordinasi lagi dengan perangkat daerah untuk melakukan penanganan secara menyeluruh.

BACA JUGA: Banjir dan Tembok Ambrol di Sleman 

“Saya ingin juga ada pemasangan bronjong di titik-titik kritis kali agar tidak menimbulkan longsoran. Jangan sampai pembersihan di titik Padukuhan Minggiran justru menimbulkan persoalan di bagian hilir,” kata Guntur ditemui di Kali Kuning, Kamis (15/5/2025).

Wakil Ketua I DPRD Sleman, Ani Martanti, juga sepakat bahwa persoalan sumbatan aliran air Kali Kuning dapat menimbulkan potensi banjir. Rumah warga sekitar bisa tergenang. Rumpun bambu tersebut juga bisa menggerus talut sekitar kali.

Laporan yang dia terima ihwal tumpukan sampah yang menggerus talut juga bertambah. Sebab itu, dia mengajak penanganan sejak dari tingkat rumah tangga. Masyarakat bisa merapikan rumpun bambu dengan memangkas batang yang dekat dengan kali.

Lurah Sendangtirto, Amir Junawan, mengatakan rumpun bambu yang menyendat aliran Kali Kuning menyebabkan penumpukan sampah lain dan menimbulkan luapan air.

“Kalau timbunan bambu kan terjadi sejak 14 Maret. Kami sempat terkendala akses masuk ekskavator,” kata Amir.

Amir mengajak agar masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan kali. Tidak hanya itu, dia mengajak agar bambu-bambu yang ada di sepanjang Kali Kuning dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan.

"Di sepanjang Kali Kuning banyak rumpun bambu tapi tidak dikelola dengan baik. Ke depan kami ingin agar sumber daya bambu yang dimiliki masyarakat bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi seperti industri bambu dan lokasi wisata," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Soroti Dugaan Fraud di Bank-bank Milik Daerah

News
| Jum'at, 16 Mei 2025, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah

Wisata
| Selasa, 13 Mei 2025, 18:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement