Advertisement
Kandang Ayam Petelur Berteknologi Modern Dibangun di Playen Gunungkidul

Advertisement
GUNUNGKIDUL—Fakultas Kedokteran Hewan UGM bekerja sama dengan PT Charoen Pokphand Indonesia membangun teaching farm closed hause layer di Kalurahan Dengok, Playen, Gunungkidul. Ditargetkan kandang ayam petelur dengan teknologi modern ini bisa selesai dibangun dalam kurun waktu tiga bulan.
Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia, Thomas Effendy mengatakan, kerja sama pembangunan closed house layer di Dengok, Playen merupakan program hibah yang diberikan ke Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
Advertisement
Peletakan batu pertama pembangunan berlangsung Kamis (15/5/2025) yang terlaksana bersama dengan rektorat dan Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto.
“Kandangnya dibangun mudah. Tapi, yang terpenting bisa berkelanjutan sehingga memberikan manfaat,” kata Thomas, Kamis siang.
Menurut dia, kerja sama yang terjalin dengan perguruan tinggi merupakan win-win solution untuk masalah pengabdian maupun penelitian. Hingga sekarang sudah menjalin dengan 14 universitas yang salah satunya dengan UGM.
“Kami sudah membangun 17 closed house. Tapi, yang 14 kadang untuk ayam pedaging dan dua kandang ayam petelur. Salah satunya sedang dibangun di Dengok, Playen ini,” ungkapnya.
Luas area untuk membangun kandang ini mencapai 400 meter persegi. Rencananya, tempat ini mampu memelihara ayam petelur sebanyak 5.000 ekor.
BACA JUGA: Ini Pesan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo Agar Ekonomi DIY Makin Kuat
“Tidak hanya untuk budi daya, tapi closed house ini juga bisa menjadi media belajar dan mengajar untuk dosen dan mahasiswa. Harapannya dalam tiga bulan, kandang ini sudah selesai dibangun,” katanya.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Teguh Budipitojo menyambut baik adanya hibah pembangunan closed house untuk ayam petelur. Menurut dia, pembangunan fasilitas ini memiliki banyak manfaat karena tidak hanya mendukung budi daya ayam petelur.
Hal ini dikarenakan juga sebagai upaya meningkatkan antusias para mahasiswa di bidang perunggasan yang turun dalam sepuluh tahun terakhir.
“Jadi para mahasiswa nantinya bisa praktik langsung di tempat ini untuk mengelola ayam petelur,” katanya.
Menurut Budi aktivitas budi daya dengan closed house merupakan model peternakan ayam yang memanfaatkan teknologi modern. Salah satu keunggulannya, di tempat ini suhu kandang bisa terjaga sehingga keberadaan ayam tidak stres dikarenakan perubahan cuaca maupun musim.
“Dengan fasilitas blower, maka suhunya bisa terjaga. Jadi, ayam-ayam yang dipelihara tidak stres karena perubahan suhu sehingga bisa bertelur secara optimal,” katanya.
Tenaga Ahli Kementerian Pertanian, Ali Agus mengatakan, program kerja sama antara pelaku industri dengan kampur merupakan langkah yang bagus. Kerja sama ini juga untuk mendukung ketahanan pangan yang digulirkan pemerintah serta makan bergizi gratis.
“Komponen penting dalam MBG adalah telur, susu dan daging. Ini semua berasal dari peternakan dan dengan pembuatan closed house ini bisa menjadi pendukung untuk pelaksanaan program,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Cak Imin Diutus Prabowo untuk Menghadiri Pelantikan Paus Leo di Vatikan
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Terjadi Lonjakan Penumpang 65 Persen, Ini Stasiun Tersibuk Saat Libur Panjang Waisak 2025
- Kemenag Gunungkidul Pastikan Vaksinasi Influenza Tak Wajib Bagi Calon Jemaah Haji
- Pemkab Bantul Sebut Suplai Hewan Kurban untuk Iduladha 2025 Mencukupi
- Enam Pasangan di Bantul Nikah Bareng Gratis, Maharnya Bebek
- RS PKU Jogja Buka Laboratorium Patalogi Anatomi
Advertisement