Advertisement

Pemerintah Resmi Naikkan HET Beras Medium, Pemkot: Daya Beli Masyarakat Tidak Turun

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 28 Agustus 2025 - 12:47 WIB
Ujang Hasanudin
Pemerintah Resmi Naikkan HET Beras Medium, Pemkot: Daya Beli Masyarakat Tidak Turun Penjual beras di Pasar Tradisional. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium menjadi Rp13.500 per kilogram. Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja memastikan ketersediaan beras yang ada masih mencukupi.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja, Veronika Ambar menuturkan ketersediaan beras di pasaran masih mencukupi. Dia menuturkan cadangan beras Pemkot Jogja masih melebihi kebutuhan beras masyarakat dalam sebulan.

Advertisement

“Kota Jogja punya cadangan beras sekitar 65.000 ton yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Sementara kebutuhan masyarakat Jogja sekitar 4.400 ton per bulan,” katanya dalam pemantauan ketersediaan dan harga beras di Gudang Beras Sinar Mutiara Jogja pada Kamis (28/8/2025).

Sementara itu, menurut Veronika, kebutuhan beras untuk sektor pariwisata dinilai dinamis. Kebutuhan tersebut menurutnya bergantung pada musim liburan. Sehingga hanya saat momen libur sekolah atau akhir pekan, kebutuhan beras di Kota Jogja di sektor pariwisata akan meningkat.

Veronika menilai meskipun pemerintah menaikkan HET beras medium, namun daya beli masyarakat terhadap beras tersebut tidak menurun.

"Karena beras itu kan merupakan kebutuhan pokok. Jadi daya beli masyarakat itu, ora ndedet pun diadakan [untuk membeli beras]," katanya.

BACA JUGA: Harga Eceran Tertinggi Beras Medium Bakal Naik, Segini Besarannya

Hanya saja menurut Veronika, daya beli restoran atau hotel akan tergantung pada tingginya kunjungan wisatawan ke Jogja.

Selain mengandalkan cadangan beras pemerintah, menurutnya Pemkot Jogja juga mengandalkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat

“Beras SPHP sudah tersedia di pasar dan retail dengan sistem aplikasi,” tambahnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Jogja, Kadri Renggono menuturkan pihaknya terus memantau pasar untuk mengantisipasi potensi kelangkaan beras dengan adanya kebijakan HET beras.

“Harapannya masyarakat tidak terganggu dalam mendapatkan beras, kecuali premium yang pasokannya terbatas. Jika dibutuhkan, kami siap berkomunikasi dengan Bulog untuk menggelar operasi pasar, terutama di pasar pantauan seperti Beringharjo dan Kranggan,” katanya.

Kadri menyebut ada indikasi sebagian pelaku usaha menahan produksi karena menunggu perkembangan harga, dan isu beras premium yang dioplos dengan kualitas tidak sesuai standar.

“Kondisinya memang wait and see, tetapi pada umumnya kebutuhan beras masyarakat masih bisa terpenuhi,” katanya.

Sementara Pemilik Gudang Beras Sinar Mutiara Jogja, Dedy Kusuma menuturkan ketersediaan beras di gudang milikny terbatas. Biasanya gudang miliknya mampu menyimpan sekitar 100 ton beras, namun kini hanya ada 20 ton beras.

Dengan keterbatasan beras yang tersedia tersebut, dia menyebut penjualan tidak bisa maksimal.
“Sehari paling bisa jual 2–3 ton per hari, padahal permintaan bisa 10 ton per hari,” katanya.

Menurutnya ketersediaan beras yang terbatas tersebut karena terjadi gagal panen di sejumlah daerah pemasok beras. Selain itu menurutnya kewajiban pembelian gabah kering panen (GKP) hingga Rp6.500 per kilogram pun memangkas margin biaya produksi dan harga jual beras.

“Gabah wajib kami beli Rp6.500 per kilogram, sementara harga eceran tertinggi (HET) beras premium Rp14.900 dan medium Rp13.500. Dengan kondisi ini margin kami berkurang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Ruang Kabiro Humas Kemenaker Digeledah KPK

Ruang Kabiro Humas Kemenaker Digeledah KPK

News
| Kamis, 28 Agustus 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement