Advertisement

Sungai di Kawasan Sumbu Filosofi Perlu Direstorasi

Bhekti Suryani
Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:03 WIB
Bhekti Suryani
Sungai di Kawasan Sumbu Filosofi Perlu Direstorasi Agus Maryono (Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono)

Advertisement

JOGJA--Filosofi Hamemayu Hayuning Bawana dinilai bisa menjadi pendorong pemerintah dan semua pihak untuk merestorasi sejumlah sungai di kawasan Sumbu Filosofi Jogja. Restorasi sungai perlu melibatkan partisipasi masyarakat dan butuh regulasi hingga tingkat paling mikro.

Pakar pelestarian sungai sekaligus Guru Besar Sekolah Vokasi UGM Agus Maryono menilai, semangat Hamemayu Hayuning Bawana yang menekankan pentingnya menjaga keharmonisan hubungan manusia dan lingkungan relevan untuk mendorong restorasi sungai di Kawasan Sumbu Filosofi Jogja yakni Sungai Code dan Winongo.

Advertisement

Menurut Agus, restorasi di dua sungai tersebut perlu dilakukan dengan pembenahan di berbagai sisi. Restorasi sungai antara lain mengembalikan fungsi ekologis Sungai Code dan Winongo seperti semestinya. “Sungai-sungai itu harus ada airnya, tidak banjir [saat hujan] dan sungai bukan tempat sampah. Flora fauna harus bisa hidup atau bermigrasi di sana,” kata Agus Maryono, Rabu (15/10/2025).

Terpenting lagi kata dia adalah menghentikan pembangunan seperti talut dan dam yang merusak morfologi sungai. Dam dan talut berbahan beton menurutnya mematikan mata air di pinggir sungai, mengganggu migrasi spesies ikan tertentu seperti sidat, dan menyebabkan erosi yang masif di bagian hilir karena aliran air menjadi lebih deras akibat bentuk sungai tak lagi alami.

“Jadi moratorium dulu pembangunan talut di sepanjang sungai di kawasan Sumbu Filosofi itu. Selamatkan kawasan sungai yang belum telanjur dibangun talut. Bebatuan di sungai itu dikembalikan sehingga ikan atau fauna dan flora di sana bisa hidup,” katanya.

Restorasi lainnya menyangkut penanganan sampah dam limbah cair seperti air comberan dari rumah tangga di sepanjang bantaran sungai yang menyebabkan pencemaran. “Untuk itu restorasi kelembagaan lewat regulasi hingga level paling mikro [tingkat kampung bahkan RT] yang ada selama ini kan hanya regulasi Perda di tingkat kota,” kata dia.

Hal penting lainnya adalah restorasi sosial dan budaya. Warga di sepanjang sungai harus pintar dengan narasi sungai sehingga mereka bisa berperan sebagai penjaga sungai mereka.

Menurut Agus, semangat Hamemayu Hayuning Bawana dalam Sumbu Filosofi sejalan dengan semangat merestorasi Sungai Code dan Winongo. Pemerintah kata dia semestinya satu frekuensi dalam peta jalan restorasi di dua sungai tersebut.

Sebelumnya Kepala Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis (BPKSF) Aryanto Hendro Suprantoro menyatakan, kualitas kebersihan di dua sungai yang mengapit kawasan Sumbu Filosofi akan dijadikan poin penilaian dalam mempertahankan status Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T

Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T

News
| Kamis, 16 Oktober 2025, 21:57 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement