Advertisement
Perceraian di Sleman Tembus 1.000 Kasus, Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Angka perceraian di Sleman telah menembus lebih dari 1.000 kasus pada 2025. Perselisihan dan pertengkaran menjadi penyebab tertinggi perceraian di wilayah tersebut.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Sleman, Dwi Wiharyanti, menjelaskan bahwa hingga Oktober 2025, angka perceraian di Sleman telah mencapai 1.211 kasus. Angka ini hampir menyamai torehan perceraian tahunan pada 2023 yang mencapai 1.465 kasus. “Penyebabnya macam-macam,” kata Dwi pada Kamis (16/10/2025).
Advertisement
Beberapa penyebab perceraian, kata Dwi, meliputi masalah ekonomi, perselisihan, hingga KDRT. Selain itu, zina, judi, poligami, dan pasangan yang kabur juga menjadi faktor perceraian di Sleman. “Kabur 102, yang di penjara empat, poligami satu, KDRT delapan,” terangnya.
Dwi mengatakan masalah ekonomi sebagai penyebab perceraian di Sleman mencapai puluhan kasus pada 2025. Total ada 64 kasus perceraian yang didasari persoalan ekonomi.
BACA JUGA
Namun, persoalan ekonomi ternyata bukan menjadi penyebab terbanyak. Perselisihan dan pertengkaran justru mendominasi kasus perceraian di Sleman.
“Perselisihan dan pertengkaran terus-menerus, berarti komunikasi. Pertengkaran 1.018 kasus. Saya pikir ekonomi yang paling banyak, ya. Ternyata perselisihan dan pertengkaran terus-menerus,” ujarnya.
Dwi menjelaskan, perselisihan dan pertengkaran berbeda dengan perselingkuhan. Pasalnya, penyebab perselisihan dan pertengkaran bisa sangat beragam. “Beda, selingkuh itu hanya selingkuh saja. Kalau pertengkaran bisa macam-macam penyebabnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement