Penataan Pantai Sepanjang Gunungkidul Dilakukan Bertahap

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pemkab Gunungkidul memastikan penataan kawasan Pantai Sepanjang berjalan lancar meski terkendala anggaran. Program ini akan dilanjutkan hingga 2027.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, mengatakan penataan kawasan di Pantai Sepanjang merupakan salah satu program prioritas yang dimiliki pemkab. Ia tidak menampik, dalam pelaksanaannya sempat terjadi perbedaan pendapat dengan para pedagang.

Kendati demikian, ia memastikan, sudah tidak ada masalah karena program penataan sudah bisa dijalankan. “Sudah ada solusi. Pedagang diberikan waktu pindah hingga 7 Januari, sambil kami menyelesaikan kios untuk relokasi,” kata Rakhmadian, Rabu (12/11/2025).

Hanya saja, sambung dia, upaya penataan tidak akan selesai dalam waktu setahun. Pasalnya, di tahun ini, penataan baru sebatas pengaspalan jalan dan pemindahan pedagang di Pantai Sepanjang.

“Masih dilanjutkan di tahun depan. Bahkan, mungkin bisa sampai 2027 karena kemampuan anggaran yang masih terbatas,” katanya.

Rakhmadian mengungkapkan, penataan akan dilakukan secara bertahap. Rencananya di tahun depan dilakukan pembangunan talut dan drainase.

“Sudah kita ajukan anggarannya di APBD 2026. Adapun panjang talut dan drainase yang akan dibangun masih kita kaji karena disesuaikan dengan anggaran yang diberikan,” katanya.

Ditambahkan dia, untuk menyelesaikan penataan di Pantai Sepanjang tidak hanya sebatas pembangunan talut dan drainase. Pasalnya, akses ke pantai juga menjadi Pekerjaan Rumah (PR) karena ruas jalannya mencapai 1,3 kilometer.

Adapun program perbaikan di tahun ini, hanya menyasar ruas sepanjang 500 meter. “Masih kurang sekitar 800 meter. Kemungkinan ini akan dikerjakan di 2027. Tapi, kami tetap komitmen untuk menyelesaikan penataan secepatnya,” katanya.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan penataan di Pantai Sepanjang bisa menjadi pilot project untuk pantai-pantai yang lain. Oleh karena itu, penataan difokuskan di lokasi pantai tersebut.

Menurut dia, konsep yang ditawarkan tidak hanya merelokasi lapak dan gazebo pedagang di Pantai Sepanjang. Namun, tempat relokasi yang disediakan dibuat seragam.

Hanya saja, pelaksanaan dilakukan secara bertahapan dikarenakan tahun ini program difokuskan untuk pengaspalan. “Ini pilot project supaya bisa buka siang hingga malam,” katanya, Selasa (4/11/2025).

Ia menginginkan Pantai Sepanjang bisa seperti Jimbaran di Bali. Di sana, kata dia, ada kursi atau lainnya yang saat pagi bisa ditarik mundur. “Konsepnya di pinggir pantai tidak ada bangunan permanen. Jadi, kalau gelaran malam sudah selesai bisa ditarik ke belakang,” katanya.

Mbak Endah melihat Pantai Sepanjang memiliki potensi dan tidak kalah dengan Jimbaran. Namun, dikarenakan konsep penataan yang semrawut membuat pantai ini sulit diakses sehingga sepi pengunjung.

“Pantai Sepanjang memiliki pasir putih dengan garis pantai satu kilometer. Jika nanti sudah dibangun jalan dan pedestrian, dengan fasilitas tambahannya, maka saya yakin akan ramai pengunjung yang datang,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News