Advertisement
AJI dan UAJY Gelar Workshop Etika Jurnalisme Era AI
Pengurus AJI Indonesia Sunudyantoro sedang menyampaikan tantangan jurnalis di tengah era AI di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FISIP UAJY) pada Jumat (21/11/2025). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono.
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta dan Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar workshop di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UAJY pada Jumat (21/11/2025). Workshop yang mengusung tema Jurnalisme Hari Ini: Antara Etika dan Kemajuan Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jurnalis.
Pemateri workshop tersebut adalah Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UAJY, Antonius Birowo dan Pengurus AJI Indonesia Sunudyantoro dengan moderator Bhekti Suryani dari AJI Yogyakarta.
Advertisement
Sunudyantoro mengatakan perkembangan teknologi beriringan dengan bermacam inovasi digital, salah satunya kecerdasan artifisial (AI) yang saat ini menjadi bagian tidak terhindarkan di tengah masyarakat kiwari.
“Tapi penggunaannya harus memenuhi unsur-unsur etis, seperti pernyataan kepada khalayak bahwa pembuatan laporan jurnalistiknya menggunakan AI dan praktiknya diawasi secara ketat,” kata Sunudyantoro dikutip dalam keterangannya, Sabtu (22/11/2025).
BACA JUGA
Sunu menekankan bahwa peningkatan kapasitas dan profesionalisme jurnalis menjadi hal yang sangat penting. Peningkatan kapasitas dapat dimulai dengan memperkaya referensi dan pengetahuan sehingga pengguna menjadi lebih cerdas daripada AI.
Permasalahan jurnalistik adalah bagian dari masalah ilmu komunikasi yang harus diselesaikan. Karena keterhubungan jurnalistik dengan disiplin lainnya dalam ilmu komunikasi, penyelesaiannya perlu dilakukan secara kolaboratif, baik lintas disiplin maupun antara praktisi dan akademisi.
Menurut ia, jurnalisme era AI tidak membincang soal siapa yang lebih berkuasa, melainkan bagaimana teknologi tunduk pada etika agar setiap berita yang lahir di zaman cerdas ini tetap membawa satu janji: manusia tidak pernah ditinggalkan oleh kebenaran.
Ia menyorot perkembangan AI yang menjadikan kemampuan membuat prompt (perintah) sangat dibutuhkan agar jurnalis dan pekerja redaksi lainnya dapat menggali informasi penting dan mendalam.
Adapun workshop ini juga menjadi rangkaian hari pertama kegiatan Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) yang AJI selenggarakan di FISIP UAJY selama tiga hari, 21-23 November 2025. Sebanyak 15 peserta dari berbagai daerah telah terdaftar untuk mengikuti UKJ dari tingkat Muda, Madya, dan Utama, sebagaimana yang ditetapkan oleh Dewan Pers.
AJI termasuk dalam 25 lembaga penguji yang terdaftar di Dewan Pers. Peningkatan kapasitas atau profesionalisme adalah bagian dari Tri Panji AJI sebagai pedoman untuk menjaga demokrasi di Indonesia.
Selain peserta UKJ, workshop diselenggarakan terbuka dengan dihadiri lebih dari 70 peserta dengan mayoritas di antaranya adalah mahasiswa semester satu Ilmu Komunikasi UAJY. Keterlibatan mahasiswa ini merupakan bagian dari program JALIN (Jaringan Kemitraan) Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UAJY bersama AJI Yogyakarta.
Selain peserta UKJ, workshop diselenggarakan terbuka dengan dihadiri lebih dari 70 peserta dengan mayoritas di antaranya adalah mahasiswa semester satu Ilmu Komunikasi UAJY. Keterlibatan mahasiswa ini merupakan bagian dari program JALIN (Jaringan Kemitraan) Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UAJY bersama AJI Yogyakarta.
Ketua AJI Yogyakarta, Januardi Husin, mengatakan profesionalisme jurnalis harus ditingkatkan dalam melakukan liputan dan melihat isu-isu yang penting untuk publik.
“UKJ ini penting untuk standarisasi agar jurnalis lebih profesional dan patuh terhadap etika ketika bertugas menjalankan kerja-kerja jurnalistiknya,” kata Januardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





