Advertisement
IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
RSUD Bantul-Harian Jogja - Ujang Hasanudin
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Masyarakat Bantul tak perlu khawatir soal layanan kesehatan selama libur panjang akhir tahun. RSUD Panembahan Senopati (RSPS) memastikan IGD, cuci darah, dan kemoterapi tetap berjalan.
Advertisement
Direktur RSPS Bantul, dr. Atthobari, menjelaskan bahwa pengaturan layanan ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan medis di akhir tahun.
Bagi masyarakat yang hendak melakukan pemeriksaan, berikut adalah rincian jadwal operasional RSPS Bantul:
BACA JUGA
- Layanan Poliklinik & Rehabilitasi Medik: Diliburkan pada 25–26 Desember 2025 dan 1 Januari 2026. Layanan akan dibuka kembali pada Sabtu, 27 Desember 2025.
- Instalasi Gawat Darurat (IGD): Tetap beroperasi penuh 24 jam tanpa libur.
- Layanan PONEK: Tim Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif disiagakan 24 jam untuk menangani kegawatdaruratan ibu dan bayi.
“Liburnya hanya dua hari di akhir Desember (untuk poliklinik), selebihnya kami sudah atur agar tidak menghambat jadwal kontrol pasien,” ujar dr. Atthobari, Sabtu (20/12/2025).
Mengingat sifatnya yang krusial, pelayanan hemodialisa (cuci darah) dan kemoterapi dipastikan tetap berjalan sesuai jadwal meskipun bertepatan dengan hari libur nasional. Saat ini, RSPS Bantul didukung oleh 50 mesin hemodialisa, dengan 44 unit di antaranya telah beroperasi aktif.
Dokter Atthobari menyoroti tren penyakit metabolik, khususnya gagal ginjal, yang terus menunjukkan peningkatan. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga gaya hidup. “Mesin boleh siap, tapi pencegahan tetap nomor satu. Rutinlah cek kesehatan dan olahraga teratur,” katanya.
Antisipasi Darurat dan Kesiapan KRIS
Selain layanan rutin, RSPS Bantul juga menyiagakan tim internal Hospital Disaster Plan (HDP) beserta sarana transportasi medis. Tim ini siap diaktifkan sewaktu-waktu jika terjadi bencana massal atau situasi darurat selama masa libur panjang.
Terkait kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), dr. Atthobari mengeklaim persiapan sarana dan prasarana di RSPS Bantul telah mencapai 100 persen. Namun, implementasi teknis masih menunggu keputusan Kementerian Kesehatan terkait penyesuaian iuran dan klaim.
Penerapan standar KRIS ini berdampak pada penataan kapasitas ruang perawatan. Standar baru mengharuskan satu bangsal hanya berisi maksimal 4 tempat tidur, dari sebelumnya 5–6 tempat tidur. Hal ini mengakibatkan total kapasitas tempat tidur di RSPS Bantul menyesuaikan diri dari 290 menjadi 275 unit.
“Secara fisik kami sudah siap, kapan pun ditetapkan kami tinggal jalan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Diduga Kumpul Kebo, Dua Pengawas Sekolah di Bogor Dipecat
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Kejari Sleman Dalami Peran Pihak Lain di Kasus Dana Hibah Pariwisata
- Kantor SAR Jogja Fokus Amankan Pantai Parangtritis Saat Nataru
- Acer Hadirkan Exclusive Store dan Laptop AI Jogja
- 85 Persen Pasien Kanker Paru di DIY Datang Sudah Stadium Lanjut
- Libur Nataru 2026, Waterboom Jogja Gelar Fun Run dan Kuliner
Advertisement
Advertisement



