Advertisement

Dinpar Gunungkidul Pesimistis Capai Target Kunjungan Wisata Tahun Ini

David Kurniawan
Rabu, 19 Desember 2018 - 11:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Dinpar Gunungkidul Pesimistis Capai Target Kunjungan Wisata Tahun Ini Suasana di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Tanjungsari, Rabu (18/12/2018). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Pariwisata Gunungkidul pesimistis target kunjungan wisata di tahun ini bisa terpenuhi. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan, hingga Rabu (18/12/2018) wisatawan yang datang tercatat baru 2,8 juta orang. Padahal di 2018, pemkab menargetkan kunjungan sebanyak 3,5 juta pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti mengaku sulit memenuhi target kunjungan wisata di tahun ini. Meski akhir tahun menyisakan libur natal dan tahun baru, namun diprediksi kunjungan tersebut tidak mampu menutupi kekurangan dari target yang ditentukan. “Target kita di tahun ini ada 3,5 juta pengunjung, tapi hingga sekarang [kemarin] baru tercapai 2,8 juta pengunjung,” kata Asti dalam jumpa pers di Joglo Segoro, Pantai Nglolang, Desa Kemasang, Tanjungsari, Rabu (18/12/2018).

Advertisement

Dia menjelaskan, kunjungan selama libur akhir menargetkan 344.000 pengunjung. Untuk itu, jumlah tersebut tidak mungkin menutupi kekurangan target kunjungan di 2018. “Kalau ditambah dengan kunjungan saat ini, maka belum juga memenuhi target. Meski sulit, tapi kami akan tetap terus berusaha,” ungkap mantan Sekretaris Dinas Pertanahan dan Tata Ruang ini.

Disinggung mengenai faktor yang menyebabkan target kunjungan tidak terpenuhi, Asti mengatakan ada dua sebab. Pertama, kunjungan berkurang karena faktor bencana alam badai cempaka di akhir 2017 lalu dan gelombang tinggi di pertengahan tahun ini.

Ia menuturkan, adanya dua fenomena alam ini sangat berpengaruh terhadap pemenuhan target pariwisata. Sebagai contoh, sambung Asti, pascabadai cempaka, kunungan wisata benar-benar sepi sehingga target triwulan pertama tidak memenuhi target. “Kondisi yang sama terjadi di pertengahan tahun, adanya gelombang tinggi membuat kunjungan berkurang sehingga berdampak pada total keseluruhan target kunjungan di 2018,” katanya.

Selain dampak dari bencana alam, sambung Asti, faktor ketiga yang mempengaruhi tingkat kunjungan karena adanya berita bohong tentang tsunami di pantai selatan. Kabar bohong ini secara tidak langsung berpengaruh sehingga pengunjung tidak datang ke obyek wisata di Gunungkidul. “Tidak tercapainya target kunjungan juga berpengaruh terhadap penerimaan PAD. Dari target Rp28 miliar, baru terealisasikan sebesar 80%,” imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Gunungkidul Edi Susilo berharap kepada Pemkab Gunungkidul untuk memaksimalkan potensi wisata yang dimiliki. Salah satu upaya dengan memberikan akses dan fasilitas yang baik kepada wisatawan. “Potensi yang ada harus dimaksimalkan sehingga tingkat kunjungan bisa bertambah,” katanya.

Selain itu, Edi berharap kepada pemkab agar pengelolaan retribusi bisa dipihakketigakan. Menurut dia, kebijakan ini dapat memaksimalkan dalam perolehan PAD. “Setidaknya pemkab bisa berhemat karena tidak ada anggaran untuk gaji petugas retribusi karena ditanggung oleh rekanan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement