Advertisement
PASPOR PALSU : Kanim Siapkan 2 Alat Pendeteksi Keaslian

Advertisement
Paspor palsu kini dapat dideteksi menggunakan alat yang baru saja dimiliki Kanim DIY.
Harianjogja.com, SLEMAN - Beberapa pekan ke depan petugas Kantor Imigrasi (Kanim) DIY tak lagi menggunakan instingnya dalam memeriksa paspor yang digunakan pemiliknya untuk bepergian melalui Bandara Adisutjipto Jogja. Kanim DIY akan memasang dua unit alat pendeteksi paspor palsu di bandara milik TNI AU itu. (Baca Juga : http://jogja.solopos.com/baca/2015/07/23/paspor-palsu-berikut-modus-calo-626633">PASPOR PALSU : Berikut Modus Calo)
Advertisement
Sebelumnya, petugas Imigrasi DIY menangkap Donny Kusumawardana pemilik paspor palsu tujuan Malaysia saat berada di Adisutjipto bulan Maret 2015. Donny melanggar Pasal 126a UU 6/2011 tentang keimigrasian. Ia divonis empat bulan penjara dan denda Rp1 juta subsider satu bulan kurungan dalam sidang di PN Sleman.
Kepala Kanim DIY Arief Munandar mengakui pentingnya keberadaan alat pendeteksi paspor palsu seiring ditemukan kasus tersebut. Menurutnya, dua unit alat itu sudah berada di Kanim DIY. Rencananya akan dipasang bulan ini bersamaan dengan dibukanya terminal baru Bandara Adisutjipto. "Yang jelas harganya mahal, makanya kami baru bisa untuk mengadakannya," ungkap Arief, Selasa (11/8/2015).
Arief menjelaskan, secara detail alat itu bersifat portabel atau dikenal dengan portable document authentication. Alat itu terdiri dari perangkat komputer, monitor serta scanner ekstra mini. Dilengkapi berbagai spesimen baik software maupun hardware yang memiliki kemampuan deteksi dengan akurasi 100%. Para pemilik paspor palsu dijamin tak bisa lolos melalui deteksi alat tersebut. Cara kerjanya dengan melakukan scanning terhadap paspor, kemudian komputer mampu mendeteksi secara langsung jika ada kejanggalan identitas atau dokumen pemilik.
"Karena di dalamnya banyak sekali spesimen mulai dari mendeteksi alamat dan lainnya. Jadi kalau ada kejanggalan atau terindikasi palsu langsung bisa diketahui," tegasnya.
Keberadan dua alat tersebut, lanjut Arief, akan sangat membantu petugas imigrasi. Karena sebelumnya deteksi paspor palsu hanya dilakukan dengan insting lantaran ketiadaan alat. Tetapi melalui insting didukung dengan berbagai pelatihan yang membuat petugas imigrasi langsung dapat bertindak saat mendapati kejanggalan paspor melalui bentuk fisik.
Ia mengatakan, belum semua bandara di Indonesia yang memiliki alat tersebut. Hanya sejumlah bandara besar seperti Sukarno-Hatta, Jakarta serta Ngurah Rai, Bali yang memiliki. Tetapi sifatnya bukan portabel. "Sesuai peruntukannya kalau untuk Jogja portabel sudah cukup. Tapi jumlah pengunjung memang terus bertambah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ramai-ramai Kibarkan Bendera One Piece, Begini Respons Kemendagri
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Mahfud MD Sebut Amnesti dan Abolisi Menunjukkan Kedua Kasus Kental Nuansa Politik
- DPRD Kulonprogo Dorong Pemkab Bangun Rumah Sakit Daerah di Wilayah Utara
- Siswa Kulonprogo yang Keracunan Setelah Menyantap MBG Masih Rawat Inap, Pemkab Tanggung Semua Biaya
- 14.792 Warga Sleman Dinonaktifkan Kepesertaannya dari PBI JKN
- Fishum UIN Sunan Kalijaga Kini Miliki Program Magister Psikologi
Advertisement
Advertisement