Advertisement
TRANSMIGRASI ASAL KULONPROGO : 13 KK Berangkat ke Sumatra Selatan

Advertisement
Transmigrasi asal Kulonprogo diberangkatkan ke Sumatra Selatan
Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo melepaskan 13 KK untuk transmigrasi ke Sumatra Selatan, Senin (28/11/2016). Mereka diharapkan bisa membangun kehidupan yang lebih sejahtera di luar daerah.
Advertisement
Kepala Bidang Transmigrasi Dinsosnakertrans Kulonprogo, Mardiwiyono mengatakan, daerah tujuan transmigrasi kali ini adalah tiga kabupaten di Sumatera Selatan, yaitu Musi Banyuasin (Muba), Lahat, dan Ogan Komering Ilir (OKI).
“Muba ada tiga KK, lahat lima KK, Oki lima KK. Jadi totalnya 13 KK dengan 41 jiwa,” ucap Mardi.
Mardi mengungkapkan, para calon transmigran akan diantar ke Balai Besar Latihan Ketransmigrasi Jogja untuk mendapatkan pembekalan terlebih dahulu.
Pemberangkatan tujuan Muba dan Lahat kemudian dijadwalkan pada Rabu (30/11/2016) besok, sedangkan rombongan Oki menyusul pada 6 Desember mendatang. Hal itu karena mereka masih akan mendapatkan pelatihan lebih lanjut sebagai bekal di lokasi transmigrasi.
Mardi lalu memaparkan, semua calon transmigran wajib menjalani tes kesehatan sebelum pelepasan dari kantor Dinsosnakertrans Kulonprogo. Pemberangkatan bisa ditunda atau dibatalkan jika yang bersangkutan diketahui memiliki gejala penyakit akut.
“Semoga semuanya sehat. Dulu pernah ada kejadian sampai sana ternyata sakitnya sudah parah,” ujar dia.
Transmigrasi diharapkan mampu mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sasaran utamanya adalah warga miskin. Mardi mengatakan, selain membekali calon transmigran dengan berbagai pelatihan keterampilan, Pemkab Kulonprogo juga memberikan modal kerja sebesar Rp5 juta per KK.
Bantuan sosial itu diharapkan dapat dikelola secara optimal agar mereka bisa mandiri secara ekonomi.
Mardi menambahkan, Pemkab Kulonprogo sebelumnya telah mengantarkan 11 KK ke lokasi transmigrasi di Sepunggur, Bulungan, Kalimantan Utara.
“Hari ini adalah pemberangkatan kedua untuk 2016. Total tahun ini setidaknya akan ada 45 KK dan sisanya segera menyusul,” kata Mardi.
Sementara itu, seorang calon transmigran bernama Erna mengaku tidak memiliki rumah pribadi maupun lahan pertanian. Selama ini dia dan suaminya bekerja sebagai buruh serabutan.
Mereka lalu memutuskan ikut transmigrasi dengan harapan dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi dua anaknya. “Ingat anak jadi ingin punya lahan untuk masa depan. Tidak masalah walau harus mengolah dari awal,” ungkap warga Jonggrangan, Jatimulyo, Girimulyo itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement