Advertisement
STTNAS Teken Kerja Sama dengan Institut Teknologi Padang

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- STTNAS Yogyakarta menandatangani kerja sama dengan Institut Teknologi Padang (ITP) untuk meningkatkan mutu perkuliahan di kedua kampus tersebut. Kesepakatan itu digelar di sela-sela pelaksanaan Seminar Nasional tentang Kemajuan Teknologi Pertambangan di Indonesia, di Kampus STTNAS, Kamis (5/4/2018).
Ketua STTNAS Ircham menjelaskan, kerja sama itu digelar karena STTNAS dan ITP memiliki berbagai kesamaan. Ia meyakini, melalui kerja sama itu akan dapat mengatasi berbagai kendala dalam rangka meningkatkan mutu kedua perguruan tinggi. Bentuk kerja sama yang digelar secara umum menyangkut Tri Dharma perguruan tinggi. "Mungkin yang mudah dan bisa segera dilakukan melalui pertukaran dosen, pelaksanaan seminar dan penelitian," ungkapnya di sela-sela penandatangan kerja sama di Rektorat Lantai Dua STTNAS Kamis.
Selain itu, pertukaran informasi akademik juga menjadi bagian dari kerja sama itu. Kerja sama itu sekaligus untuk meningkatkan mutu belajar mengajar, melakukan pemanfaatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumber daya manusia di kedua perguruan tinggi. "Prosesnya nanti sama-sama memanfaatkan laboratorium dan peralatan dari kedua perguruan," tegasnya.
Ircham menambahkan, pihaknya akan memberikan pendampingan terhadap ITP dalam meningkatman mutu akreditasi Lembaga Sertfikasi Profesi (LSP). Mengingat LSP milik ITP belum tersertifikasi, STTNAS akan membantu ITP agar lembaga tersebut bisa segera mendapatkan akreditasi untuk meningkatkan kualitas lulusan. Di STTNAS lulusan telah diberikan sertifikat profesi yang dikeluarkan oleh LSP STTNAS.
"LSP kami sudah berizin sehingga bisa menjadi wakil pemerintah dalam memberikan settifikat setelah uji kompetensi kepada mahasiwa yang akan lulus," ucapnya.
Rektor Institut Teknologi Padang Hendri Nofrianto mengatakan, kerja sama tersebut karena ITP dan STTNAS memiliki banyak kesamaan, mulai dari visi dan sejarah yang nyaris sama. "Pengelolaan di yayasan juga sama, diurus oleh masyarakat untuk masyarakat, kembali ke masyarakat, sama dengan STTNAS," kata dia.
Ia berharap STTNAS dapat memberikan bimbingan kepada ITP ke depannya dalam berbagai kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Mengingat, informasi seringkali lebih cepat datang dari Jogja.
Teknologi Tambang
Adapun pelaksanaan seminar digelar di lantai satu yang dihadiri dosen serta mahasiswa STTNAS. Terkait Pelaksanaan seminar teknologi tambang, lanjut Ircham, merupakan kerja sama dengan sejumlah perusahaan tambang. Dalam seminar itu disampaikan berbavai materi tentang kemajuan teknologi tambang dari para praktisi dan ahli. Sehingga dapat membuka wawasan baru bagi dosen dan mahasiswa.
Saat ini, lanjutnya, Prodi Pertambangan STTNAS sudah melakukan pergeseran kurikulum dari sebelumnya tambang di luar menjadi tambang secara umum tak terkecuali tambang dalam tanah. "Praktisi yang mengisi seminar ini lebih banyak pada tambang di dalam. Karena tambang yang di luar, kelihatan sudah mulai habis. Teknologi yang di dalam kita kenalkan dan STTNAS sudah melakukan pergeseran kurikulum," ucapnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Ndarboy Genk, NDX AKA, hingga GMLT Bakal Hibur Warga Bantul di Stadion Sultan Agung 4 Agustus 2025
- Mahfud MD Sebut Amnesti dan Abolisi Menunjukkan Kedua Kasus Kental Nuansa Politik
- DPRD Kulonprogo Dorong Pemkab Bangun Rumah Sakit Daerah di Wilayah Utara
- Siswa Kulonprogo yang Keracunan Setelah Menyantap MBG Masih Rawat Inap, Pemkab Tanggung Semua Biaya
- 14.792 Warga Sleman Dinonaktifkan Kepesertaannya dari PBI JKN
Advertisement
Advertisement