Advertisement
Ada Bandara Baru, Pemkab Bantul Tinjau Ulang RTRW
Warga melintas di kawasan pembangunan NYIA di Kecamatan Temon, Kulonoprogo, beberapa waktu lalu. Harian Jogja/Beny Prasetya
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Pemerintah Kabupaten Bantul akan meninjau ulang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Bantul 2010-2030, untuk menyambut beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.
"Dengan adanya bandara baru, mau tidak mau RTWR Bantul harus berubah," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Fenty Yusdayati, Minggu (27/5/2018).
Rencana revisi RTRW tersebut sudah digulirkan sejak 2016 lalu, tetapi saat ini belum juga dibahas bersama DPRD Bantul. Alasannya, kata Fenty, karena harus menunggu revisi RTRW provinsi selesai. "Kami sebenarnya sudah siap, tetapi kan harus menunggu provinsi dulu," kata dia.
Saat ini RTRW DIY dalam proses revisi di DPRD DIY. Pemda DIY sudah mengajukan Rancangan Perda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) 2018-2038. Raperda tersebut akan menjadi arahan pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil untuk jangka waktu 20 tahun.
Fenty mengatakan salah satu poin revisi RTRW Bantul adalah terkait keberadaan lahan pangan berkelanjutan yang harus terlindungi, meski kawasan pesisir selatan berkembang dengan adanya jalan jalur lintas selatan (JJLS). Sementara area sepanjang selatan JJLS menjadi kawasan terlarang untuk mendirikan bangunan.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Bantul Isa Budi Hartomo mengatakan sebenarnya Perda No.4/2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul, sudah mengatur arah pembangunan. Namun perlu diperjelas dan dipertegas mana yang menjadi kawasan budi daya, kawasan lindung, dan pertanian. "Kalau sekarang masih campuran, kawasan budi daya di dalamnya ada pertanian dan sebagainya," ujar Isa.
Isa mengatakan adanya bandara di Kulonprogo maka lalu lintas wisatawan di Bantul bakal ramai. Pemkab sudah menyiapkan rencana penataan kawasan pantai dari ujung timur di Parangtritis hingga ke barat agar wisatawan merasa nyaman di Bantul.
Kawasan Parangtritis nantinya akan didesain sebagai tempat wisata murni. Sementara Baros akan menjadi pusat perhotelan, hiburan, perdagangan, dan jasa. Penataan di Baros ini akan menyerupai Kota Pattaya di Thailand. Isa mengaku sudah ada 10 investor yang tertarik berinvestasi di Pattayanya Bantul. Ia tidak menyebut siapa investor tersebut, tetapi investor itu di antaranya akan membangun hotel dan wahana hiburan.
"Jadi nanti Pantai Samas akan menjadi semacam tempat transit atau terminal bagi wisatawan. Baros akan jadi kota pusat perhotelan dan penginapan," kat Isa.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Chromebook, Nadiem Makarim Disebut Terima Rp809 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Viral Dugaan Klitih Ngampilan, Polisi Kumpulkan Saksi
- Nataru di Gunungkidul, Ibu Hamil Didata dan Pengamanan Disiapkan
- Aduan Terbanyak Ombudsman DIY 2025: Pemda, Kepolisian, Layanan Swasta
- Bantul Kekurangan 153 Kepala Sekolah TK hingga SMP
- Lomba Lacak Sinyal ARDF Latih Kesiapsiagaan Bencana di Kulonprogo
Advertisement
Advertisement




