Advertisement
AP I Terus Tempuh Upaya Persuasif terhadap Warga yang Bertahan di Lokasi Proyek NYIA

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sikap penentangan beberapa warga yang masih bertahan di lokasi pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon, Kulonprogo, masih harus dihadapi oleh PT Angkasa Pura I (AP I) meskipun lahan yang ditempati warga tersebut telah ditetapkan sebagai lokasi pembangunan bandara.
Angkasa Pura I terus berupaya menjalin komunikasi secara persuasif kepada warga yang masih bertahan di lokasi pembangunan NYIA sejak awal perencanaan proyek hingga berjalannya proses land clearing.
Advertisement
“Angkasa Pura I beserta tim pengamanan selalu berkomitmen menjalankan pengamanan proses land clearing dengan baik tanpa ada tindakan represif kepada warga yang masih bertahan,” kata Juru Bicara Proyek Pembangunan NYIA Agus Pandu Purnama, Minggu (1/7/2018).
Pemerintah bersama Angkasa Pura I, kata Agus Pandu, mempunyai komitmen kuat melaksanakan pendekatan sisi kemanusiaan dalam menjalankan pembangunan proyek.
BACA JUGA
Komitmen itu, kata Agus Pandu, diwujudkan dengan menyediakan alternatif hunian bagi warga terdampak. AP I bersama Pemkab Kulonprogo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyediakan Rumah Susun Sederhana (Rusunawa) Triharjo dan Rumah Magersari.
Tempat tinggal bagi warga terdampak pembangunan NYIA tersebut telah dibuat dengan fasilitas yang memadai. Rumah tipe 36 yang dibangun di atas tanah seluas 70 meter persegi tersebut lokasinya cukup strategis dengan jarak ke jalan raya utama hanya sekitar 150 meter, dilengkapi listrik 900 watt, sambungan air bersih, dan disediakan perabot inti seperti kursi tamu, meja makan, tempat tidur besar dan tempat tidur tingkat.
“Hal yang kami lakukan ini merupakan nilai lebih. Karena kami memberikan jaminan tempat tinggal yang layak bagi warga terdampak pembangunan bandara yang telah merelakan lahannya,” kata Agus Pandu.
Padahal, jika merujuk UU No. 2/2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, kata Agus Pandu, “Tidak ada kewajiban bagi kami membangun rumah khusus seperti di Kulonprogo ini.”
Angkasa Pura I berharap pembangunan NYIA segera dapat terwujud dan mendapatkan dukungan penuh masyarakat yang menolak dan masih bertahan di lokasi pembangunan. “Kami yakin pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta nantinya akan memberikan manfaat dari segi sosial dan ekonomi bagi masyarakat Kulonprogo serta masyarakat DIY,” kata Agus Pandu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA dan KA Bandara YIA Xpress, 6 Oktober 2025
- BKPSDM Bantul Sempurnakan Aplikasi Manajemen Talenta ASN
- Perputaran Uang Selama Manunggal Fair Diklaim Sampai Rp7,3 Miliar
- Jadwal KRL Jogja Solo Berangkat dari Stasiun Tugu, 6 Oktober 2025
- Pengelolaan Sampah di Sleman Perlu Dukungan Bersama
Advertisement
Advertisement