Advertisement

Hindari Kerugian akibat Gelombang, Petambak Udang Pilih Panen Dini

Uli Febriarni
Kamis, 26 Juli 2018 - 14:14 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Hindari Kerugian akibat Gelombang, Petambak Udang Pilih Panen Dini Sejumlah petambak bersama pembeli menyortir udang di tepian tambak kawasan Pantai Trisik, Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kamis (26/7 - 2018).Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGODilanda kekhawatiran akibat gelombang tinggi yang terus menerjang kawasan pesisir selatan Jawa, sejumlah petambak udang di kawasan Pantai Trisik, Desa Banaran, Kecamatan Galur, memilih memanen dini udang.

Salah seorang petambak, Gandung Supriyono, mengaku terpaksa memanen udangnya yang baru 80 hari ditebar. Menurutnya, normalnya udang siap dipanen pada hari ke-105 hingga 110. Gandung menjelaskan, apabila air laut masuk ke tambak, maka akan memberikan dampak buruk pada udang. "Udangnya bisa mati," kata dia, Kamis (26/7/2018).

Advertisement

Ia mengungkapkan akibat panen dini dari dua kolam tambak udang miliknya, diperkirakan ia mengalami kerugian mencapai 30% dibanding panen normal. Kendati demikian ia masih belum bisa memastikan nominal kerugian karena udang hasil panen dari tambaknya masih harus ditimbang dan dihitung.

Pemilik tambak lainnya, Martinus, menjelaskan ada empat kolam milik salah satu kelompok yang rusak parah diterjang ombak. Dia mengaku salah satu tambak miliknya juga jebol diterjang gelombang besar, Jumat (19/7/2018) dini hari. Padahal banyak di antara kolam-kolam tambak itu yang sudah ditebar benih 190.000 sampai 200.000 bibit udang. Dirinya bersama petambak lain sempat menyelamatkan peralatan tambak yang sekiranya bisa diselamatkan dan digunakan. Dia juga memasang tanggul darurat dengan tali dan patok bambu. "Kami berharap gelombang besar segera mereda," katanya.

Seorang pembeli udang, Joko KMD, menyatakan dirinya berusaha untuk membeli udang milik petambak terdampak gelombang tinggi dengan harga normal. Namun ia melihat ada sejumlah pengepul udang yang membeli udang dengan harga rendah dan menekan petambak. "Ukuran 100 harganya Rp55.000 per kilogram," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement