Advertisement

Tokoh Agama Punya Andil Jaga Kondisi selama Pemilu 2019

Herlambang Jati Kusumo
Rabu, 12 September 2018 - 15:20 WIB
Arief Junianto
Tokoh Agama Punya Andil Jaga Kondisi selama Pemilu 2019 Kegiatan FGD Menghadapi Pileg dan Pilpres, di kantor Pemkab Gunungkidul, Rabu (12/9/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jelang pesta demokrasi tahun depan, potensi konflik mulai jadi fokus perhatian. Untuk itu tokoh agama di masyarakat diharapkan berperan penting untuk meredam timbulnya konflik akibat berbeda pilihan.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Gunungkidul Iskanto mengungkapkan saat ini kerukunan di Gunungkidul sebenarnya sudah cukup baik. Meski begitu jelang Pemilu 2019 ini menjadi perhatian tersendiri, dikhawatirkan terpengaruh suhu politik yang meningkat.

Advertisement

“Kerukunan umat beragama sudah lancar terjaga di Gunungkidul. Bagaimanapun juga menghadapi 2019 ini suhu politik bisa meniningkat, perbedaan politik bisa mempengaruhi umat beragama,” kata Iskanto, seusai kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Menghadapi Pileg dan Pilpres, di kantor Pemkab Gunungkidul, Rabu (12/9/2018).

Para tokoh agama, tokoh politik diharapkan bisa mengarahkan kepada anggotanya menjaga kerukunan. Menurutnya potensi munculnya konflik tidak hanya berlatar karena berbeda agama, bahkan yang memiliki agama yang sama tidak menutup kemungkinan timbul konflik. “Harus terus dijaga rukun sesama umat agama yang sama, lalu dengan yang berbeda agama, dan kerukunan dengan pemerintah,” ujar dia.

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengungkapkan forum yang dilakukan dengan berbagai elemen tersebut menghendaki adanya peningkatan fungsi FKUB termasuk memberikan kondisi yang baik jelang penyelenggaraan Pemilu.

“Menghadapi Pemilu ini dengan dikembalikan dengan ajaran agama masing-masing, ajakan-ajakan oleh tokoh agama masing-masing akan lebih mengena ke masyarakat. Untuk menjauhi hal-hal yang negatif, akan lebih mengena daripada dengan pandangan yang formal atau undang-undang,” ucap dia.

Pada dasarnya dengan komunikasi yang baik itu dapat menghindari gesekan di masyarakat. Immawan berpesan Pemilu yang dapat dikatakan momen singkat, jangan sampai memecah belah masyarakat.

“Pemilu dapat dikatakan hanya satu menit. Jangan sampai merusak persatuan masyarakat yang sudah dibangun bertahun-tahun. Justru dengan adanya perbedaan itu dapat menguatkan di tengah masyarakat, bukan memecah belah,” ucap Wakil Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Di Jakarta Tercatat 60 Pelajar Keracunan Menu MBG

Di Jakarta Tercatat 60 Pelajar Keracunan Menu MBG

News
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 13:47 WIB

Advertisement

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Wisata
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 13:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement