Advertisement

Ini Alasan, Anak Muda Jangan Ragu Memulai Olshop

Uli Febriarni
Kamis, 13 September 2018 - 00:50 WIB
Bhekti Suryani
Ini Alasan, Anak Muda Jangan Ragu Memulai Olshop Acara bedah buku berjudul Strategi Meraih 1 Milyar Dari Facebook Melalui Toko Online di Kulonprogo, Rabu (12/9/2018). - Harian Jogja/Uli Febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO- Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPAD DIY) menggelar bedah buku berjudul Strategi Meraih 1 Milyar Dari Facebook Melalui Toko Online. Dalam bedah buku itu, hadir sejumlah narasumber yang mendorong anak muda Kulonprogo supaya berani dan tidak ragu untuk mulai berjualan secara daring (online shop).

Seorang narasumber, Dewantara Arief Rahman mengatakan, anak muda di Indonesia perlu mengoptimalkan kehadiran Internet, terlebih lagi, saat ini penetrasi Internet ke dalam kehidupan masyarakat sudah semakin tinggi. Bukan hanya sebagai alternatif mencari informasi, melainkan juga transaksi ekonomis. Termasuk juga berinteraksi lewat media sosial.

Advertisement

"Media sosial bisa dioptimalkan untuk jualan," kata pemuda yang didapuk menjadi pembicara sebagai ahli digital itu, di Ruang Adikarto, Gedung Kaca, Rabu (12/9/2018).

Sebelum menentukan apa yang akan kita jual di laman daring, perlu dipahami terlebih dahulu empat hal yang bisa membantu kita merebut pasar. Antara lain menemukan kategori pasar atau dalam istilah pemasaran disebut nieche, menentukan target pasar. Langkah itu, harus diikuti dengan membangun hubungan bersama banyak orang. Setelah berhasil, kita tinggal tunggu kemungkinan transaksi terjadi.

"Ketika mengenal seseorang baik interaksi langsung maupun maya, bawa mereka ke database kita, boleh itu email, nomor kontak dan lainnya. Bangun hubungan dengan mereka," terangnya.

Praktisi Bisnis Daring, Rohmat Burhanuddin mengungkapkan, yang bisa dijual di laman daring adalah barang fisik, jasa, dan produk digital. Toko daring tidak harus dibuat dalam bentuk laman jejaring, melainkan bisa juga fanspage, akun Instagram, marketplace.

Sekretaris BPAD DIY, Endah Pratiwi mengungkapkan, bedah buku yang diselenggarakan oleh BPAD DIY selalu mengambil tema yang berbeda-beda, menyesuaikan kebutuhan warga di lokasi pelaksanaan bedah buku. Pada 2018, sedikitnya 68 bedah buku diselenggarakan, kali ini bedah buku menyasar anak muda.

"Ada beberapa tema yang menarik untuk diambil, antara lain bidang kuliner, budidaya perikanan, ada juga meningkatkan kualitas dan peranan Badan Usaha Milik Desa kepada masyarakat," ungkapnya. ''

Ia berharap, bedah buku kali ini bisa mendorong jiwa kewirausahaan dari anak muda tumbuh dan berkembang. Para peserta bisa menindaklanjutinya dengan memberikan respon, hingga berjualan secara daring.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY, Nur Sasmito mengungkapkan, pemasaran digital memiliki nilai positif di tengah tren media sosial yang identik dengan ajang pertempuran politik dan lainnya.

Kegiatan ini menyasar peserta beragam usia dan latar belakang. Harapannya, bisa memicu penjualan produk lokal Kulonprogo keluar. Mengingat, Kulonprogo punya banyak produk, mulai dari kopi dan lain sebagainya. Produk-produk tersebut bisa dijual dengan sistem digital.

"Pasar daring belabeliku.com juga menunjukkan pemda Kulonprogo peka dengan zaman," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yusril Serahkan Berkas Putusan Asli MK ke Prabowo Subianto

News
| Selasa, 23 April 2024, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement