Advertisement
Ini Cerita GKR Hemas Saat Minta Izin HB X untuk Maju Sebagai Calon Anggota DPD
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas yang juga Permaisuri Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubuwono X secara resmi mengumumkan alasan majunya kembali sebagai Caleg DPD RI periode 2019-2024 di Kraton Kilen, Komplek Keraton Jogja, Sabtu (22/9/2018) sore. Hemas mengakui memutuskan untuk maju setelah mendapatkan izin dari HB X.
Hemas mengatakan izin dari Sri Sultan HB X menjadi salah satu modal keberaniannya untuk kembali menjadi Caleg DPD RI yang keempat kalinya. Izin dari HB X sangat diperlukan karena tiga periode atau 15 tahun dirinya lebih banyak bertugas di luar Keraton Jogja. Namun ia selalu dapat menyeimbangkan dalam mendampingi HB X, sehingga ketika minta izin kemudian diizinkan dengan sejumlah pesan.
Advertisement
"Pada waktu saya nyuwun palilah, Ngarsa Dalem kemudian membolehkan, [HB X mengatakan] asalkan kamu tahu ke depan tantangannya lebih besar, kiro-kiro umur kwi wis ora ono meneh, jadi masih mampu atau tidak sing iso ngukur yo awakmu dewe [karena usia terus bertambah, masih mampu atau tidak yang bisa mengukur kamu sendiri], kira-kira begitu. Tetapi beliau mendukung tidak memberikan alasan apapun," ucap GKR Hemas kepada wartawan, Sabtu (22/9/2018) sore.
Selain itu, banyaknya dukungan masyarakat yang setiap kali melakukan kunjungan ke berbagai tempat di DIY, warga selalu memintanya untuk kembali maju sebagai Caleg DPD RI. Apalagi pemberian advokasi terhadap masyarakat pinggiran lebih efektif ketika dirinya menjabat sebagai anggota DPD RI.
"Setiap saya melaksanakan reses ke desa, Pak Lurah selalu menanyakan, mbenjang menopo kawulo didawuhi pun tugaskan malih, karena saya masih mendukung Bu Ratu. Saya jadi berfikir apa yang mereka butuhkan sampai mereka juga tetap menyampaikan harapan kepada saya," ujarnya.
Selain itu, dalam beberapa pertemuan Kaukus Perempuan Parlemen di Jakarta, para anggora DPD dan DPR banyak yang menuntut dirinya mencalonkan kembali sebagai anggota DPD RI pada Pemilu 2019.
Pada akhir 2017 ia pernah menyampaikan tidak akan mencalonkan lagi, namun para perempuan Indonesia mendesaknya untuk tetap konsisten dengan mencalonkan sebagai Caleg DPD.
"Waktu itu rupanya menjadi amarah bagi perempuan Indonesia, karena saya selalu mengucapkan kepada mereka bahwa sebagai perempuan harus berani maju di legislatif. Jadi ketika saya menyampaikan pengunduran diri mereka berteriak kalau saya tidak konsekuen dan lain-lain [karena tidak maju lagu dalam Pemilu 2019]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kian Memanas, Gudang Amunisi Rusia Hancur oleh Bom Ukraina
Advertisement
Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan
Advertisement
Berita Populer
- BEDAH BUKU: DPAD DIY, Kerek Minat Baca Dorong Budaya Literasi
- Budi Daya Udang Vaname Potensial Dikembangkan di Bantul, Ini Kendalanya
- Satpol PP Sleman dan Bea Cukai Gencarkan Kampanye Berantas Rokok Ilegal
- Pilkada 2024, KPU Jogja Siapkan Dua Gudang Logistik
- Pakar Ekonomi: Penataan Kawasan Candi Borobudur Jadi Momentum Peningkatan UMKM Lokal
Advertisement
Advertisement