Advertisement

Kenaikan Penjualan Mantel di Awal 2019 Tak Setinggi Musim Hujan Tahun Lalu

Kiki Luqmanul Hakim (ST 16)
Kamis, 17 Januari 2019 - 07:17 WIB
Sunartono
Kenaikan Penjualan Mantel di Awal 2019 Tak Setinggi Musim Hujan Tahun Lalu Suasana jual beli jas hujan di salah satu kios daerah Wirokerten, Banguntapan, Bantul pada Rabu (16/1). - Harian Jogja/Kiki Luqmanul Hakim (ST 16)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-- Sejumlah pedagang mantel atau jas hujan mengaku mengalami peningkatan penjualan mencapai 500% saat hujan terjadi akhir-akhir ini. Namun, peningkatan itu tak setinggi musim hujan pada 2018 silam. Penyebabnya karena saat ini sebagian besar toko menjual jas hujan.

Salah satu pedagang mantel di Wirokerten, Banguntapan, Bantul Zaenal Arif mengaku peningkatan jumlah pembeli mantel terjadi sejak malam tahun baru 2019. Jika dihitung penjualan jas hujan di tokonya mengalami kenaikan yang signifikan bahkan hingga 500% dibandingkan musim kemarau. Karena pada musim biasa, ia hanya mampu menjual satu mantel dalam sepekan, sedangkan musim hujan saat ini sebanyak lima hingga 10 jas hujan dalam sehari.

Advertisement

"Memang saat musim hujan seperti ini toko kami setiap harinya mampu menjual lebih dari lima hingga sepuluh buah jas hujan,” ucapnya kepada Harian Jogja pada Rabu (16/1).

Sayangnya, peningkatan penjulana itu baginya tak semanis dibandingkan musim hujan tahun sebelumnya. Karena rata-rata jumlah yang terjual per harinya lebih tinggi dibandingkan musim hujan tahun lalu. “[Di bulan yang sama] Tahun ini penjualan jas di hujan toko saya memang belum setinggi musim hujan tahun lalu, soalnya sekarang kan semua toko bisa jualan jas hujan, entah itu toko baju maupun toko helm, sedangkan toko saya hanya menjual eceran,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu penjual jas hujan yang letaknya tak jauh dengan ruko milik Arif. Adalah Dian Apriliani selaku penjaga toko mengaku akhir-akhir ini banyak melayani pembeli yang memborong mantel hingga 25 lusin jas hujan. Ia mengatakn pembeli dalam jumlah banyak biasanya membeli 25 lusin, terdiri dari 10 lusin jas hujan berbahan parasit kualitas rendah, 15 lusin jas hujan berbahan karet kualitas sedang dan lima lusin jas hujan berbahan karet kualitas terbaik.

“Soalnya jas hujan kan lakunya musiman ya, kadang ada pemborong yang ambil banyak kadang juga cuma laku yang eceran, tapi memang penjualan musim hujan tahun ini belum sebanyak tahun kemarin,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Ramai-ramai Kibarkan Bendera One Piece, Begini Respons Kemendagri

Ramai-ramai Kibarkan Bendera One Piece, Begini Respons Kemendagri

News
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 14:17 WIB

Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

Wisata
| Rabu, 30 Juli 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement