Embung Sriten Sensasi Puncak Tertinggi di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Embung Batara Sriten di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar menjadi salah satu destinasi wisata di kawasan utara Gunungkidul. Lokasi embung ini merupakan puncak tertinggi di wilayah Bumi Handayani karena berada di ketinggian 859 meter di atas permukaan laut.
Lokasi yang tinggi membuat kawasan di sekitar embung sering tertutup kabut, khususnya setiap pagi dan sore hari. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan Rawa Jombor di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, dan Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, secara bersamaan dari satu lokasi. Embung ini tak hanya menawarkan keindahan alam karena di sekitarannya juga dikembangkan agrowisata berupa tanaman buah mulai dari kelengkeng, durian, jeruk hingga avokad.
Advertisement
Adapun akses menuju embung sudah baik karena pada 2018 Pemkab Gunungkidul mengalokasikan anggaran hingga miliaran rupiah untuk perbaikan jalan. Meski demikian pengunjung harus berhati-hati karena jalan yang menanjak dan tikungan tajam sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Batur Agung Rahayu (Batara) Sriten, Radata, mengatakan Embung Batara Sriten dibangun pada 2015. Hingga saat ini embung menjadi salah satu destinasi wisata di kawasan utara. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kunjungan yang mencapai ribuan orang setiap bulan.
Menurut dia embung tidak hanya menawarkan keindahan alam karena pengunjung juga bisa menikmati Matahari terbit dan terbenam di satu lokasi. Selain itu pengunjung juga dapat menyaksikan hamparan kebun buah yang dirintis oleh masyarakat. “Buahnya banyak mulai dari kelengkeng, durian, jeruk hingga avokad. Namun untuk sekarang yang berbuah baru jeruk dan avokad, untuk tanaman buah lainnya masih pemeliharaan,” katanya kepada Harian Jogja, Kamis (28/2/2019).
Untuk lebih mengenalkan destinasi di Embung Batara Sriten, pokdarwis rutin menggelar Festival Sriten. Di dalam festival ini tidak hanya menampilkan atraksi seni dan budaya, tetapi juga kegiatan olahraga paralayang. “Sriten menjadi lokai favorit bagi penyuka paralayang karena angin yang berembus stabil sangat cocok mendukung pengembangan olahraga ekstrem ini,” kata Radata.
Kepala Bidang Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Gunungkidul, Yuni Hartini, mengatakan keberadaan Embung Batara Sriten bisa menjadi destinasi alternatif bagi pengunjung yang ingin melihat destinasi wisata selain pantai di Gunungkidul. Menurut dia embung ini tak kalah dengan destinasi lain karena juga menawarkan keindahan alam yang sangat menarik. “Potensinya akan kami kembangkan dan promosikan karena keberadaannya menambah variasi wisata di Gunungkidul sehingga ada pemerataan destinasi baik yang ada di kawasan pesisir, tengah dan utara Gunungkidul,” kata Yuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Wacana Perampasan Aset Tanpa Pemidanaan, Hardjuno Wiwoho: Langkah Revolusioner Pemberantasan Korupsi
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo-Jogja Kamis 12 Desember 2024: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 12 Desember 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Kamis 12 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Xpress Kamis 12 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Wates dan YIA
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Kamis 12 Desember 2024
Advertisement
Advertisement