Advertisement

Hadapi Revolusi Industri 4.0, TNI AU Butuh Tambahan 2.000 Tenaga Kesehatan

Sunartono
Jum'at, 01 Maret 2019 - 00:37 WIB
Sunartono
Hadapi Revolusi Industri 4.0, TNI AU Butuh Tambahan 2.000 Tenaga Kesehatan Sejumlah perwakilan rumah sakit dan tenaga kesehatan TNI AU berfoto bersama seusai menerima penghargaan di sela-sela Rakorkesau di RSPAU Hardjolukito, Kamis (28/2/2019). - Harian Jogja/Sunartono.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Kesehatan TNI AU masih membutuhkan sekitar 2.000 personel tenaga kesehatan dari total angka ideal sekitar 6.000 personel untuk pemenuhan layanan di berbagai rumah sakit TNI AU di seluruh Indonesia. Mabes TNI AU terus berupaya menambahkan personel kesehatan sesuai daftar susunan personel (DSP) yang ditarget bisa terpenuhi antara 80% hingga 90% menuju ideal pada 2020 mendatang.

Pemenuhan sumber daya manusia (SDM) ini terus digenjot untuk menjawab berbagai tantangan TNI AU dalam menyongsong revolusi industri 4.0 bidang kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan TNI AU Marsma TNI Didik Kestito mengatakan, jumlah personel kesehatan TNI AU idealnya mencapai 6.000 orang, namun saat ini baru terpenuhi sekitar 4.000 personel untuk seluruh Indonesia.

Advertisement

"Ke depan akan terus berusaha dipenuhi dengan rekruitmen tenaga kesehatan saat ini sudah ada program itu, semoga tahun [2019] ini, atau paling lambat 2020 bisa mencapai 80 persen [ideal] DSP [daftar susunan personel]. Kalau untuk mencapai 100 persen ideal agak susah, secara perlahan," terangnya di sela-sela Rapat Koordinasi Kesehatan Angkatan Udara (Rakorkeskau) di RSPAU Hardjolukito Jogja, Kamis (28/2/2019).

Ia menambahkan, penambahan personel itu akan diarahkan pada layanan kesehatan di Indonesia bagian timur yang dinilai masih sangat kekurangan personel. Apalagi saat ini ada Komando Operasi Angkatan Udara III yang meliputi Indonesia bagian timur sehingga keberadaan rumah sakit harus dibenahi agar bisa memberikan layanan dengan baik. "Kalau di Jawa relatif sudah cukup, bahkan DSP-nya ada yang melebihi 100 persen, jadi penambahan itu akan diarahkan ke luar Jawa," ucapnya.

Didik mengatakan, dalam rakor tersebut membahas berbagai perencanaan untuk menjadikan kesehatan TNI AU lebih berkualitas dan mampu menjawab tantangan teknologi. Salah satu materi yang dibahas antara lain, ilmu kedokteran sangat baru mulai diperkenalkan kepada para personel TNI AU. Seperti pelaksanaan operasi namun dokternya tidak harus di lokasi rumah sakit, sehingga dokter bisa melakukan operasi jarak jauh laksana bermain game. Selain itu membahas kebijakan kesehatan yang bersifat internasional supaya tidak ketinggalan dengan negara lain.

"Rakorkes kami harapkan tujuan utama meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan TNI AU, semua yang mengikuti bisa belajar, ternyata masih banyak yang belum diketahui misalnya, supaya membaca lebih banyak, pada akhirnya kemajuan kesehatan TNI AU," ujarnya.

Rakor yang diikuti personel rumah sakit TNI AU dan para kepala seksi kesehatan di seluruh Indonesia itu sengaja digelar di Jogja, agar personel kesehatan TNI AU dari berbagai daerah Indonesia bisa mengunjungi RSPAU Hardjolukito sebagai rumah sakit pusat TNIA AU.

Kepala RSPAU Hardjolukito Marsma TNI Isdwiranto Iskanto menyatakan, pihaknya siap menyongsong revolusi industri 4.0 bidang kesehatan. Kemudahan layanan terus diberikan kepada pasien, salah satunya bisa mendaftar secara online sehingga tidak perlu harus mengantre lama.

"Prinsipnya kami siap menghadapi revolusi industri 4.0 bidang kesehatan, beberapa peralatan canggih juga ditambah dan layanan sistem online dikedepankan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement