Advertisement
Kejutan dari Musisi Jogja lewat Kombo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gelaran Musik Malam di Taman Budaya Yogyakarta hadir kembali, Selasa (12/3/2019). Penampilan para seniman muda dalam Musik Malam kali ini dinaungi di bawah payung improvisasi bersama dalam tajuk Kombo. Tercatat, seniman muda Indonesia dan luar negeri turut tampil menyuguhkan karya orisinalnya masing-masing.
Kurator Musik Malam, Heri Macan menjelaskan Kombo menjadi ruang dialek langsung antarmusisi. Sifatnya improvisasi tanpa melupakan semangat eksperimen, output-nya bunyi atau musik.
Advertisement
Seniman yang hadir dan menyuguhkan karyanya, tampil hanya dibekali hasil diskusi bersama, dengan kata lain mereka tampil tanpa persiapan. “Spontan, on the spot [langsung di lokasi],” kata dia.
Kombo tak menampilkan kata-kata atau lirik, hanya ada suara vokal dan instrumen yang hadir. Kendati begitu, karya ini merupakan bagian dari khazanah musik yang ada di Jogja.
Seniman yang unjuk karya berasal dari latar belakang musik yang berbeda-beda, mulai dari semangat musik cadas, jaz, pop, elektronik dan lainnya.
"Dalam Kombo ini, mereka yang secara personal punya grup, album atau single, bergabung dalam sebuah formasi yang sama sekali baru, belum tahu hasilnya seperti apa. Masyarakat juga bisa menilai sendiri," ujar dia, Selasa malam.
Heri menambahkan musisi yang hadir antara lain Ragipta Utama, Aulia Oasenta Harahap yang mengeksplorasi suara gitar, Aoi dan Abiyya Ladangku yang mengeksplorasi suara, James Roemer membawa alat musik elektronik, Ramberto Agozalie, Bodhi I.A. Walau sesekali turun gerimis, penonton Musik Malam banyak yang tak beranjak dari kursi mereka hingga lebih dari pukul 22.00 WIB.
Musisi penampil suara gitar, Aulia Oasenta Harahap mengungkapkan, dalam Musik Malam ia membawa gitar dan pedal efek. Dengan suara gitar yang ia miliki, yang ia lakukan adalah emberikan respon dengan mengikuti karakter suara yang dihasilkan seniman lainnya dengan instrumen dan peralatan yang ia bawa. "Ini pengalaman baru dan pertama bagi saya," ucapnya.
Kepala Seksi Dokumentasi dan Informasi Seni Budaya TBY, Siswati mengatakan Musik Malam bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya dan memberikan ruang berekspresi bagi masyarakat, khususnya para pelaku seni musik dari berbagai jenis dan aliran musik, lebih khususnya anak-anak muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemberantasan Premanisme Fokus Pada Tindakannya Bukan kepada Organisasinya
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Pengumuman, PSS Sleman Perdana Buka Penjualan Tiket Khusus Difabel
- Jumlah Pengangguran di Gunungkidul Naik, Ini Kata Anggota DPRD
- Kandang Ayam Petelur Berteknologi Modern Dibangun di Playen Gunungkidul
- Angka Harapan Hidup Warga Kota Jogja Tertinggi Se-indonesia, Pemkot Jogja Berikan Layanan Kesehatan Gratis bagi Warga Lansia
- Koperasi Merah Putih Dibentuk di 12 Kalurahan di Gunungkidul, Ini Daftarnya
Advertisement